Friday, December 18, 2020

Frontage Road dan RSUD Sibar

Frontage Road dan RSUD Sibar Bakal Masuk Program 100 Hari Pertama Gus Muhdlor-Subandi

17 Desember 2020



Program pembangunan Frontage Road (FR) dan RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) menjadi target pasangan calon Ahmad Muhdlor Ali-Subandi dalam waktu 100 hari masa kerjanya setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Sidoarjo, lalu dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo.

Gus Muhdlor, sapaan akrab Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan, kedua program pembangunan tersebut menjadi salah satu program prioritas yang harus segera direalisasikan. Sebab kedua program tersebut sudah lama dinantikan masyarakat Sidoarjo.

“Kami komitmen untuk merealisasikan hal itu sebagai bentuk pelayanan kami kepada masyarakat. Meskipun hanya sejengkal, kami akan realisasikan itu sebagai wujud pengabdian kami untuk masyarakat,” kata Gus Muhdlor dalam konferensi pers di posko pemenangannya, Kamis (17/12/2020).

Terkait pembebasan lahan yang selama ini menjadi kendala pembangunan FR, Gus Muhdlor mengatakan sudah memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya. Salah satunya ialah dengan menggunakan skema ganti untung.

“Jadi bukan ganti rugi lagi yang dipakai. Kami akan pakai pendekatan yang humanis diiringi dengan harga yang bagus. Jika ternyata tim yang di lapangan nanti tidak bisa menyelesaikan, maka saya akan turun langsung dengan cara pendekatan yang baik,” tuturnya.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, pemulihan ekonomi akibat pandemi saat ini juga menjadi prioritasnya. Hal itu akan berseiring dengan pemerataan pembangunan infrastruktur yang sudah sekian lama dinanti masyarakat.

“Termasuk juga pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), perngerukan sungai untuk mengatasi banjir, serta pelayanan cepat 24 jam yang akan kami sediakan untuk seluruh masyarakat Sidoarjo,” pungkasnya.


Sumber :

https://sidoarjonews.id/frontage-road-dan-rsud-sibar-bakal-masuk-program-100-hari-pertama-gus-muhdlor-subandi/

Frontage Road Sidoarjo

Frontage Road Sidoarjo dan RS Barat jadi Ganjalan Berat

19 Juni 2019

JawaPos.com – Tanda-tanda semakin kuat. Prediksi bahwa sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) bakal lebih dari Rp 1 triliun makin mendekati kenyataan. Indikasinya, pembebasan lahan dan pembangunan fisik frontage road serta pembangunan RSUD Sidoarjo Barat terancam tidak terlaksana. Anggarannya ratusan miliar.

Lahan frontage road (FR) disiapi anggaran Rp 150 miliar. Pembebasan Rp 100 miliar. Targetnya tuntas akhir tahun. Pembangunan fisik Rp 50 miliar. Namun, upaya pembebasan lahan masih tersendat. Baik proses hibah maupun pembelian tanah warga. Jika tanah tidak bebas, pembangunan fisik belum bisa dilakukan.

Program lain yang juga terancam gagal ialah pembangunan RSUD Sidoarjo Barat. Padahal, APBD sudah menyediakan dana Rp 125 miliar. Sayang, anggaran itu belum terserap. Ada pula tunjangan RT/RW serta badan permusyawaratan desa (BPD). Nilainya berkisar Rp 60 miliar. Belum terealisasi juga.

Belum termasuk program bidang infrastruktur lain. Misalnya, pembangunan jalan beton di 30 ruas. Total anggarannya mencapai Rp 150 miliar. Sampai saat ini baru tahap lelang.

Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan menyatakan, pemkab seharusnya menjalankan seluruh program itu. Kegiatan tersebut sudah diputuskan dalam rapat pembahasan APBD 2019. ’’Masuk perda. Konsekuensinya harus berjalan,’’ ujarnya.

Memang, lanjut dia, anggaran ratusan miliar itu masih bisa terserap. Caranya? Peruntukan anggaran digeser saat pembahasan perubahan anggaran dan keuangan (PAK). Cara tersebut bisa dilakukan. ’’Dampaknya, program prioritas molor lagi,’’ tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Taufik Hidayat Tri Yudono telah memprediksi nilai silpa APBD Sidoarjo 2019 masih lebih dari Rp 1 triliun. Taufik menyebutkan, pada 2019, Pemkab Sidoarjo menarget silpa ”hanya” Rp 600 miliar. Namun, dia tidak yakin. Sebab, program pembangunan fisik, misalnya, butuh waktu dalam realisasinya. ”Anggaran pembangunan jadi sia-sia,” ujar legislator PDIP itu kepada Jawa Pos Senin (17/6).

Asisten I Heri Soesanto menambahkan, pemkab sebenarnya sudah menyusun langkah antisipasi agar silpa tidak membengkak. Yaitu, pengetatan program yang berjalan. Program yang dirancang pada triwulan pertama harus dikerjakan sesuai waktu. ’’Tidak bisa dikerjakan di triwulan kedua,’’ jelasnya.

Sayang, aturan itu belum berjalan. Sebagian besar OPD tidak patuh. Menurut Heri, ada sejumlah penyebab. Program fisik, misalnya, membutuhkan tahapan panjang. Mulai lelang, penetapan pemenang, hingga pengerjaan.

Alasan lain, OPD sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan. Sebab, anggaran bersumber dari APBD. ’’Prinsip kehati-hatian ini membuat program berjalan lambat,’’ tuturnya.

Namun, tegas Heri, program kerja tetap program kerja. Apa yang sudah dibahas harus berjalan. Terlebih kegiatan prioritas. Pemkab menyiapkan sanksi jika program tidak terlaksana. Apa sanksinya? ’’Kalau serapan minim, tunjangan kinerja (tukin) dipotong,’’ ucapnya.

Mantan Kabag hukum pemkab itu menambahkan, sanksi tersebut bukan hanya pengurangan pendapatan. Karir PNS juga terimbas. ’’Karena kinerja tidak optimal. Itu jadi catatan pemkab,’’ jelasnya.

Minimnya serapan anggaran menjadi perhatian Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin. Cak Nur –panggilan akrabnya– mengingatkan, tidak ada alasan program kerja tidak berjalan. ’’Saya tegaskan seluruhnya harus jalan. Kami bakal evaluasi,’’ ujarnya.


Sumber :

https://www.jawapos.com/surabaya/19/06/2019/frontage-road-sidoarjo-dan-rs-barat-jadi-ganjalan-berat/

Jalur Lingkar Barat Segera Dituntaskan

Masuk Program Prioritas RPJMD Jalur Lingkar Barat Segera Dituntaskan

NOVEMBER 21, 2018

Untuk menuntaskan proyek jalan lingkar barat , Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) akan segera membangun overpass diatas rel Kereta Api dan lahan milik pengembang agar jalan itu bisa tersambung.

Kepala Dinas PU-PR Sidoarjo, Sigit Setyawan mengatakan, proyek jalan ini merupakan salah satu program prioritas yang masuk dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo.

“Karena masuk program priotitas RPJMD maka Jalan lingkar barat ini akan segera kami tuntaskan,” ucapnya, Selasa (20/11/2018).

Disampaikannya, terkait rencana pembangunan Overpass untuk jalan lingkar barat ini, pihaknya masih menunggu survey dari Kementerian Perhubungan.

“Secara prinsip Overpass sudah disetujui kementerian, tinggal dicek ke lapangan,” ujar Sigit.

Overpass ini rencananya akan dibangun oleh pengembang yang lahannya dilewati oleh jalan ini. Overpaas ini untuk menghubungkan jalan lingkar barat yang terhalang oleh lahan pengembang, antara titik di Desa Sumokali dan Desa Sugihwaras Kecamatan Candi.

Dijelaskan Sigit, jalan lingkar barat di titik Sumokali-Sugihwaras ini akan tersambung bila  Overpass selesai dibangun. Pengurukan lahan yang disambungkan dengan Overpass sudah dilakukan,  yaitu di sisi utara Sumokali dan sisi selatan Sugihwaras.

Pengaspalan akan bisa dilakukan kalau Overpass ini selesai, dan targetnya Overpass dibangun sesegera mungkin, yakni tahun 2019.

“Kalau Overpass sudah jadi, baru kita melakukan pengaspalan,”tutur Sigit.

Untuk jalan lingkar barat titik Sumokali hingga Sugihwaras, panjangnya sekitar 1,1 Kilometer. Total panjang sekitar 8 Kilometer. Untuk sisi selatan, jalan ini akan tembus hingga bundaran Ketapang, Tanggulangin.

Sedangkan sisi utara, tembus hingga kawasan jalan dekat Musuem Mpu Tantular, Buduran. jalan ini melewati kawasan Perum Taman Pinang, bundaran GOR, hingga Jalan Pagerwojo.

Proyek jalan lingkar barat dimulai dengan pembebasan lahan sejak tahun 2014. Pekerjaan berlanjut hingga pengurukan badan jalan pada tahun 2017. Untuk pembebasan lahan, pemkab telah mengucurkan dana sekitar Rp 30 Miliar dan untuk pengurukan badan jalan, menyerap dana sekitar Rp 12 Miliar.

Masih kata Sigit, jika jalan lingkar  barat ini selesai maka akan bisa  mengurangi kemacetan kawasan kota Sidoarjo. Kendaraan dari Porong yang hendak menuju Surabaya, tidak perlu masuk kota dengan melewati JL KH Mukmin hingga Jl Diponegoro. Kendaraan ini bisa melewati jalan lingkar barat dari arah Bundaran Ketapang dan keluar di kawasan Museum Mpu Tantular.

Selain itu, ekonomi sosial masyarakat akan terangkat bila jalan lingkar barat ini selesai.

“Pembangunan infrastuktur jalan tentu saja berdampak pada munculnya kawasan ekonomi dan perdagangan serta sosial di sekitarnya,” tandasnya.


Sumber :

https://sidoarjoterkini.com/2018/11/21/masuk-program-prioritas-rpjmd-jalur-lingkar-barat-segera-dituntaskan/

Friday, November 13, 2020

Denny Fatchoer Rachman

Kisah Denny Fatchoer Rachman Memerankan Tokoh Raja Madangkara


Denny memperagakan salah satu jurus andalan Brama Kumbara di Rumah Makan Brama, Magersari, Sidoarjo. Dinding rumah makannya dipenuhi foto kenangan. (Hanung Hambara/Jawa Pos/JawaPos.com)

Kisah nyemplung-nya Denny Fatchoer Rachman ke dunia akting cukup berliku. Faktor ’’keberuntungan’’ sangat menentukan.

SEBELUM terjun ke dunia perfilman, Denny sempat berlayar selama tiga tahun di luar negeri. Kapalnya sering berlabuh di Amerika Serikat. Maklum, latar belakang pendidikan Denny memang Sekolah Perwira Telekomunikasi Laut Surabaya. Dia lulus pada 1995. Pada 1998 dia sempat mengikuti Hotel Cruise Training International (HCTI) di Bali.

Selama di atas kapal, Denny bekerja sebagai food and beverage services atau pramusaji makanan. Dia lantas memutuskan berhenti dan kembali ke tanah air. ’’Saya sempat bingung mau jadi apa. Akhirnya, setelah nonton banyak film, saya hubungi teman-teman saya di Jakarta,’’ tuturnya.

Denny memperagakan salah satu jurus andalan Brama Kumbara di Rumah Makan Brama, Magersari, Sidoarjo. Dinding rumah makannya dipenuhi foto kenangan. (Hanung Hambara/Jawa Pos/JawaPos.com)

Suatu ketika ada kabar yang menginformasikan bahwa sebuah rumah produksi hendak mengadakan casting atau audisi. Denny pun ikut, tetapi tidak lolos. Meski begitu, dia tidak patah arang. Dia terus berusaha hingga sebuah peran jatuh ke tangannya pada 2003. ’’Film pertama yang saya mainkan adalah Permata Ling-Ling,’’ ucap Denny saat ditemui di rumah makan miliknya di kawasan Magersari Senin (27/3).

Meski ingat film pertama yang dimainkan, Denny ternyata tidak ingat nama tokoh yang diperankan. ’’Waduh, namanya saya lupa. Astaga. Yang jelas saya main sebagai tokoh antagonis,’’ ungkapnya, lantas tertawa.

Dari sekian banyak film yang diikuti, film Jaka Tingkir termasuk yang sangat dikenang. Dalam film yang ber-setting kehidupan Wali Sanga itu, Denny harus bertempur di berbagai medan. Salah satunya, rawa-rawa. Ada salah satu bagian cerita yang mengharuskan Denny melawan siluman buaya rawa.

’’Setelah mentas (keluar, Red) dari air, ehmmm rambut saya jadi sarang keong rawa,’’ ungkapnya. Yang jelas, dia kerap menghabiskan banyak waktunya untuk membersihkan rambut dengan sampo setelah itu. ’’Sejak saat itu rambut saya gak pernah dipotong pendek. Tetap gondrong sampai sekarang,’’ paparnya.

Untuk menciptakan karakter tokoh seorang pendekar yang kuat, Denny juga harus berusaha mengubah suaranya menjadi lebih ngebass. Aslinya, Denny terbilang memiliki suara yang merdu. ’’Waktu masih SMA juara qariah,’’ ucapnya.

Denny mengungkapkan, di luar bermain film, ada saat-saat seorang aktor yang terpaksa banting setir menjadi apa saja. Misalnya, wirausahawan seperti yang dijalankan saat ini. ’’Sambil nunggujob, artis-artis biasanya mencoba banyak usaha,’’ tuturnya.

Kini dia dan beberapa kawannya berencana membuat film. Sembari persiapannya berjalan, dia tidak mau berpangku tangan. Membuka warung makan Bebek Brama merupakan salah satu usahanya.

Terkait dengan peringatan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret atau hari ini, Denny berharap semakin banyak rumah produksi yang menyuguhkan film-film seru dan mendidik. Dia juga berharap terus bermunculan artis nasional yang berkiprah di dunia film internasional. ’’Kalau saya jadi artis lokal saja,’’ katanya merendah. 


Sumber :

https://www.jawapos.com/metro/metropolis/30/03/2017/kisah-denny-fatchoer-rachman-memerankan-tokoh-raja-madangkara/

Thursday, October 22, 2020

Desain Fly Over Aloha

Pemkab Sidoarjo Siapkan Desain Fly Over Aloha, Lalu Lintas dari Arah Juanda Kerap bikin Macet

Rabu, 21 Oktober 2020 20:40


Tingginya volume kendaraan dari arah Surabaya, arah Sidoarjo, dan kendaraan dari Jalan Juanda kerap berakibat macet di kawasan Bundaran Aloha.

Ditambah lagi keberadaan rel kereta api, krosing saat kendaraan hendak putar balik, kendaraan keluar masuk Bangah, dan sebagainya, membuat kawasan itu selalu padat. Utamanya saat jam-jam berangkat dan pulang kerja.

“Penataan dan penanganan kawasan tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Karena memang wewenangnya ada di pusat,” kata Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono, Rabu (21/10/2020).

Dalam hal ini, Pemkab Sidoarjo sudah menyampaikan usulan terkait rencana rekayasa atau penataan Bundaran Aloha. Dalam usulannya, Pemkab Sidoarjo juga telah menyiapkan desain pembangunan fly over di sana.

Fly over yang direncanakan itu, dari Jalan Juanda turun di sebalah barat atau jalan arah Sidoarjo menuju Surabaya. Dan dari jalan itu, ada fly over lagi menuju ke Jalan Juanda. Artinya, dua fly over dari dan menuju Jalan Juanda.

“Dengan begitu, kendaraan dari dan menuju Jalan Juanda tidak terpengaruh rel kereta api. Juga menghindari krosing di Bundaran Aloha. Tentu ada penambahan luas jalan di sebelah barat agar titik turun dan naik fly over tidak menimbulkan kepadatan baru,” lanjut Heri Soesanto, Kepala Bappeda Sidoarjo.

Menurutnya, program ini masuk dalam upaya percepatan pembangunan nasional. Termasuk juga penanganan di Perempatan Gedangan, exit Tol Jemundo atau Puspa Agro, dan sebagainya.

Namun, disebutnya bahwa semua itu menjadi kewenangan Kementrian PU. Pemkab Sidoarjo sifatnya hanya mengusulkan. “Desain memang kami yang mengusulkan, namun pembangunannya semua wewenang pusat,” tandasnya.

Kendati demikian, pihaknya sangat berharap pembangunan atau rekayasa lalu lintas di kawasan Aloha bisa segera terealisasi. Supaya kemacetan atau kepadatan yang kerap terjadi di sana bisa terurai.


Sumber :

https://surabaya.tribunnews.com/2020/10/21/pemkab-sidoarjo-siapkan-desain-fly-over-aloha-lalu-lintas-dari-arah-juanda-kerap-bikin-macet.



Atasi Macet, Pemkab Sidoarjo Usulkan Pembangunan Flyover Bundaran Aloha

Rabu, 21 Okt 2020 20:57 WIB


Pemkab Sidoarjo mengusulkan pembangunan flyover di Bundaran Aloha. Pembangunan itu untuk mengatasi tingginya volume kendaraan dari arah Surabaya, Sidoarjo dan dari Bandara Juanda selama ini.

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan rencana tersebut bahkan sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Sebab, kewenangan penataan dan pembangunan flyover berada di pusat.

"Penataan dan penanganan kawasan tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Karena memang wewenangnya ada di pusat," kata Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono, Rabu (21/10/2020).

Kepala Bappeda Pemkab Sidoarjo Heri Soesanto menambahkan pembangunan flyover sesuai dengan Perpres 80 tentang percepatan pembangunan wilayah di Jatim. Adapun tujuannya untuk mengurai kemacetan selama ini.

"Kebetulan sejalan dengan Pepres 80 tentang percepatan pembangunan wilayah di Jatim. Sidoarjo itu kan ketempatan percepatan Perpres 80 di antaranya ya flyover Juanda agar kemacetan di sekitar tidak terjadi," jelas Heri.

Menurut Heri, ada banyak rekayasa untuk mengurai kemacetan di kawasan Bundaran Aloha. Namun dari sekian rekayasa, kemungkinan paling ideal adalah pembangunan flyover.

"Ya itu konsep yang ideal untuk memecahkan crowded yang ada di Aloha memang harus ada rekayasa. Ada macam-macam rekayasa di sana. Bisa layang, bisa underpass. Mana yang lebih efisien kalau memang hasilnya visibility (kemungkinan) layang ya dibangun layang," terang Heri.

Heri menuturkan, saat ini Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan desain pembangunan flyover di Bundaran Aloha. Dan desain itu, kini sudah diusulkan ke pemerintah pusat.

"Desain memang kami yang mengusulkan. Namun pembangunannya semua wewenang pusat," tutur Heri.

Dalam desain flyover, terlihat ada dua flyover yang akan dibangun. Dua flyover itu yakni dari Jalan Juanda turun di sebelah barat atau jalan arah Sidoarjo menuju Surabaya. Dan satu flyover lagi menuju ke Jalan Juanda.

"Dengan begitu, kendaraan dari dan menuju Jalan Juanda tidak terpengaruh rel kereta api. Juga menghindari croosing di Bundaran Aloha. Tentu ada penambahan luas jalan di sebelah barat agar titik turun dan naik flyover tidak menimbulkan kepadatan baru," tandas Heri.


Sumber :

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5223237/atasi-macet-pemkab-sidoarjo-usulkan-pembangunan-flyover-bundaran-aloha



Desain Fly Over Aloha Sidoarjo Disiapkan Untuk Urai Kemacetan

22 Okt 2020 09:17


Tingginya volume kendaraan dari arah Surabaya, arah Sidoarjo, dan kendaraan dari Jalan Juanda kerap berakibat macet di kawasan Bundaran Aloha Gedangan.

Ditambah lagi keberadaan rel kereta api, krosing saat kendaraan hendak putar balik, kendaraan keluar masuk Desa Bangah Gedangan, dan sebagainya, membuat kawasan itu selalu padat. Utamanya saat jam-jam berangkat dan pulang kerja.

“Penataan dan penanganan kawasan tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Karena memang wewenangnya ada di pusat,” ujar Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono, Rabu (21/10/20).

Dalam hal ini, Pemkab Sidoarjo sudah menyampaikan usulan terkait rencana rekayasa atau penataan Bundaran Aloha Gedangan. Dalam usulannya, Pemkab Sidoarjo juga telah menyiapkan desain pembangunan fly over di sana.

Fly over yang direncanakan itu, dari Jalan Juanda turun di sebelah barat atau jalan arah Sidoarjo menuju Surabaya. Dan dari jalan itu, ada fly over lagi menuju ke Jalan Juanda. Artinya, dua fly over dari dan menuju Jalan Juanda.

“Dengan begitu, kendaraan dari dan menuju Jalan Juanda tidak terpengaruh rel kereta api. Juga menghindari krosing di Bundaran Aloha Gedangan. Tentu ada penambahan luas jalan di sebelah barat agar titik turun dan naik fly over tidak menimbulkan kepadatan baru,” lanjut Heri Soesanto, Kepala Bappeda Kab. Sidoarjo.

Menurutnya, program ini masuk dalam upaya percepatan pembangunan nasional. Termasuk juga penanganan di Perempatan Gedangan, exit Tol Jemundo atau Puspa Agro, dan sebagainya.

Namun, disebutnya bahwa semua itu menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum di pusat. Pemkab Sidoarjo sifatnya hanya mengusulkan. “Desain memang kami yang mengusulkan, namun pembangunannya semua wewenang pusat,” tukasnya.

Kendati demikian, pihaknya sangat berharap pembangunan atau rekayasa lalu lintas di kawasan Aloha Gedangan bisa segera terealisasi. Supaya kemacetan atau kepadatan yang kerap terjadi di sana (Bundara Aloha red,) bisa terurai.


Sumber :

https://rri.co.id/surabaya/ekonomi/917050/desain-fly-over-aloha-sidoarjo-disiapkan-untuk-urai-kemacetan?

Sunday, August 23, 2020

Abah Nur Meninggal Dunia

Pemkab Sidoarjo Imbau Pengibaran Bendera Setengah Tiang Selama Satu Hari


Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengimbau masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati kematian Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Sidoarjo, Kusdianto menuturkan, pengibaran bendera dilaksanakan selama satu hari.

"Pengibaran bendera merah putih setengah tiang atas meninggalnya Plt Bupati Sidoarjo, adalah selama 1 hari yakni hari minggu tanggal 23 Agustus 2020," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Minggu (23/8/2020).

Kata Dokter Soal Riwayat Medis Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Sebelum Tutup Usia
Plt Bupati Sidoarjo, Jawa Timur Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kabupaten Sidoarjo.

Jenazah sempat disalatkan di kamar mayat RSUD Sidoarjo, kemudian juga dilakukan salat jenazah di Pendapa Kabupaten Sidoarjo dan selanjutnya dishalatkan di halaman masjid Nurul Huda di Desa Janti Sidoarjo, hingga kemudian dimakamkan di pemakaman Islam Desa Janti, Sidoarjo.

Ucapan belasungkawa juga ramai di sejumlah grup WhatsApp dan juga sejumlah media sosial yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Almarhum yang akrab dipanggil Cak Nur itu resmi menduduki menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo pada Selasa 14 Januari 2020, setelah dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Pelantikan dilaksanakan di gedung Negara Grahadi Surabaya. Cak Nur menjadi Plt Bupati Sidoarjo setelah bupati sebelumnya Saiful Ilah, yang terjerat kasus korupsi.


Sumber :
https://surabaya.liputan6.com/read/4337294/pemkab-sidoarjo-imbau-pengibaran-bendera-setengah-tiang-selama-satu-hari

Tuesday, August 18, 2020

Update Frontage Road Sidoarjo

Frontage Road Sidoarjo Sulit Terealisasi Sesuai Target

Selasa, 4 Agustus 2020 18:48


Sebagian dari Frontage road Sidoarjo yang sudah dibangun. Sebagian besar masih terkendala pembebasan lahan

Program pembangunan frontage road Sidoarjo amburadul. Target pembangunan jalan sepanjang 9,3 kilometer dari Waru hingga Buduran itu untuk tuntas dan bisa mulai beroperasi tahun 2021 dipastikan sulit terealisasi.

Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengakui ada beberapa hal yang menjadi kendala. Termasuk pembebasan lahan dan lemahnya kinerja dinas yang menangani.

"Kalau anggaran tidak ada masalah. Tapi kendalanya pada penyerapan anggaran dan pembebasan lahan," kata Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.

Melihat rendahnya serapan anggaran, tak kunjung terselesaikannya pembebasan, dan belum adanya progres pembangunan fisik di sana, Wabup juga menilai perlu ada evaluasi terhadap kinerja dinasnya.

"Dinasnya akan kami evaluasi. Apa saja yang dilakukan, kok progresnya rendah. Kinerjanya bagaimana, kendalanya seperti apa, dan sebagainya," lanjut dia.

Politisi PKB itu berharap, Dinas PUPR lebih maksimal bekerja. Lahan yang sudah dibebaskan agar segera dibangun fisik jalannya. Setidaknya nyicil pembangunan, sambil menunggu proses pembebasan lainnya.

Terpisah, kalangan dewan juga terus mengkritisi kinerja pemkab yang terkesan lamban dalam menyelesaikan pembangunan frontage road.

"Sejak beberapa tahun terakhir, dewan ingin pembangunan frontage road selesai pada tahun 2020. Anggaran juga terus digelontor beberapa tahun terakhir," ujar anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso.

Bahkan tahun 2020 ini, alokasi dana untuk frontage road dari APBD mencapai Rp 194 miliar. Memang sempat direfocusing untuk penanganan covid-19, tapi serapannya memang sangat rendah.

"Pengadaan tanah saja baru 53 persen. Pembangunan juga masih minim. Kami terus mendesak agar segera diselesaikan. Lahan yang sudah dibebaskan segera dibangun. Termasuk jembatan dan sebagainya," lanjut politisi PAN tersebut.

Beberapa waktu lalu, dewan sempat mengumpulkan BPN, Dinas PUPR, Bappeda, dan sebagainya. Hasilnya, memang diketahui bahwa persoalan ini muaranya pada kinerja Dinas PUPR Sidoarjo.

"Kami juga merekomendasikan agar pejabatnya diganti saja. Tapi kan tidak mudah juga. Apalagi menjelang Pilkada seperti ini, kepala daerah tidak boleh melakukan mutasi," urainya.

Melihat berbagai kondisi itu, dewan tetap menyarankan pemkab lebih memaksimalkan kinerjanya. Agar jalan yang diharapkan bisa menjadi solusi kemacetan itu bisa segera terealisasi.


Sumber :
https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/04/frontage-road-sidoarjo-sulit-terealisasi-sesuai-target.

Monday, August 17, 2020

Cyclone Bike, "Brompton" ala Sidoarjo

Cyclone Bike, Satu Lagi "Brompton Lokal", Kini dari Sidoarjo 


Jumlah pehobi bersepeda yang meroket selama pandemi Covid-19 sepertinya masih akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Demam sepeda buatan Inggris, Brompton yang beberapa waktu lalu mulai memuncak pun, kian menuntun merek-merek/perajin sepeda lokal meniru dan kecipratan order.

Nah, ada satu lagi merek sepeda lokal yang tengah menggodok "sepeda ala Brompton" versi mereka, yakni Cyclone Bike.

Merek sepeda asal Sidoarjo Jawa Timur ini tengah menyelesaikan prototype sepeda mereka untuk kemudian diperkenalkan ke pasar, bulan ini. "Sekarang prototype-nya sedang dibuat. Semoga bulan ini selesai."

"Setelah selesai kami tunjukkan melalui video kalau ini sudah selesai, setelah itu open PO," ungkap Product Owner & Manager Cyclone Bike, Nurahman kepada Kompas.com, Minggu (16/8/2020). Rahman bercerita, dia memang berencana memproduksi sepeda sejak beberapa waktu lalu.

Di saat yang sama, ia yang seorang fasilitator Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mendapati banyak usaha kecil dan menengah (UKM) tidak mendapatkan pesanan di masa pandemi corona. Melihat animo tinggi masyarakat terhadap sepeda dalam beberapa waktu terakhir, Rahman pun memutuskan untuk serius merencanakan produksi sepeda ini.

Dia lalu menggandeng tak kurang dari 20 UKM di Sidoarjo. Baca juga: Cerita Brompton Mahal Dikira Sepeda Kreuz Bandung, duh... Ternyata, respons pasar terhadap desain sepeda Cyclone cukup baik.

Hingga berita ini ditulis, akun Instagram @cyclone_bike sudah diikuti lebih dari 2.300 pengikut. Namun, Rahman juga membuat grup Telegram untuk masyarakat yang memang berminat untuk pre-order proyek pertamanya ini.

"Grup di Telegram yang benar-benar minat mau beli, sekarang sudah 700-an lebih yang minat PO," ungkap dia. Seperti diunggah di Instagram mereka, desain sepeda Cyclone mamang mirip dengan Brompton, namun mereka menyediakan sepeda tak hanya dengan roda 16 inci, tapi pun 20 inci. Beberapa warna yang diunggah antara lain merah, hijau tosca, putih, dan hijau muda.

Namun, menurut Rahman, itu masih rencana warna yang nantinya masih bisa diubah. Dia juga mengakui, proyek pertama Cyclone memang sepeda lipat dengan desain mirip Brompton.

Untuk sementara waktu, mereka juga hanya akan bermain di sepeda lipat. Alasannya, antusiasme pasar terhadap sepeda lipat mirip Brompton terlihat amat baik. "Ini untuk cek ombak di pasar gimana sih terkait produk lokal," kata dia.

"Kalau proyek pertama ini oke, rencananya akhir tahun saya keluarkan desain sendiri, tetap sepeda lipat." "Tapi nanti kemungkinan akan masuk ke sepeda-sepeda lain," tutur dia.

Pengikut jejak Brompton Lihat Foto Desain Cyclone Bike yang diunggah melalui akun Instagram.(Instagram @cyclone_bike) Rahman tak menampik jika Cyclone pada awalnya meniru Brompton.

Karena itu pula merek sepeda ini diberi nama Cyclone, diambil dari kata dalam Bahasa Inggris "Clone" yang berarti "menggandakan/meniru". Namun, produk yang akan mereka buat tetap dimodifikasi kembali dengan spesifikasi yang berbeda. Mulai dari ukuran roda, gear, hingga rem. "Brompton kan cuma 16, kami ada 16 inch dan 20 inch, bisa external gear dan disc brake," ujar dia.

Cyclone memilih external gear karena spare part-nya cenderung lebih mudah ditemukan dan harganya lebih murah. "Jadi orang bisa cari part jauh lebih mudah. Kalau untuk rem, kami pakai disc brake jadi secara tampilan lebih bagus," kata Rahman.

Harga frameset Cyclone nantinya berkisar Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta. Menurut Rahman, harga ini juga menyesuaikan dengan merek lokal lain yang menjual sepeda lipat serupa demi menjaga pasar sesama UKM. "Kan sama-sama UKM. Kalau saya jual lebih murah dari itu pasar mereka bisa mati," ucap dia.


Sumber :
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/16/141812020/cyclone-bike-satu-lagi-brompton-lokal-kini-dari-sidoarjo?page=all.

Wednesday, April 15, 2020

Tari Banjar Kemuning


Tari Banjar Kemuning diciptakan oleh Agustinus,S.Sn. Tari pada tahun 1997 yang digunakan untuk sebuah acara di Sidoarjo dalam bentuk festival yang mana tarian ini digunakan sebagai tari pembuka (opening ceremonial) dalam acara tersebut.

Gerak dalam Tari Banjar Kemuning ini lebih didominasi pada ragam gerak tari putri Jawa Timuran berupa gerak pencak, dimana sangat dinamis dan variatip, selain itu gerakan ini ingin menunjukan bahwa wanita tidak hanya bisa feminism saja, tetapi mempunyai sisi lain yaitu tegas dan tangguh (inti dari tarian).

Tari Banjar Kemuning ini mengambil inspirasi dari sebuah desa yang terletak di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur yaitu Desa Banjar Kemuning. Desa ini adalah desa pesisir dimana masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai nelayan.

Tarian ini menggambarkan kehidupan para istri nelayan yang tegar, kuat, namun juga luwes menghadapi sulitnya hidup ketika ditinggal para suaminya berlayar. Selalu memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa dalam kesehariannya.

Pada umumnya tari Banjar Kemuning ini ditarikan dalam berbagai macam pertunjukkan. Keunikaan gerak tarian ini terletak pada gerakan yang cepat dan dinamis, gerakan slendang yang berkali-kali diseblakkan yang menunjukkan bahwa tarian ini memiliki makna yang kuat dan gerakan tangan yang cepat dan dinamisyang menimbulkan kesan unik dan menumbuhkan semangat baru.

Kostum Tari Banjar Kemuning Terdiri dari rok yang bisa melebar dan atasan tali leher serta cunduk melintang di atas sanggul kepala. Sekilas terlihat seperti tata rambut ala budaya China. Tari ini juga menggunakan gongseng seperti Remo. Warna kostum yang original adalah warna biru-kuning seperti tampak pada foto di atas.

Namun kini telah ada modifikasi dengan warna-warna lain seperti Pink dan Ungu.  Dibandingkan dengan tari-tari lainnya, tari Banjar Kemuning tampak minim dengan aksesoris seperti kalung dan gelang, namun mungkin inilah ciri khas untuk menggambarkan kesederhanaan masyarakat Banjar Kemuning dan dengan menambahkan gongseng, menambah kesan kekuatan dalam setiap langkah kaki seperti yang tergambar dalam tari Remo.

Riasan wajah penari juga simple. Hal ini menggambarkan kesederhanaan hidup para warga desa Banjar Kemuning. Sedangkan musik pengiring Tari Banjar Kemuning adalah Gendhing-gendhing.


Sumber :
https://spectradancestudio.wordpress.com/2012/09/21/tari-banjar-kemuning/
https://budayajawa.id/tari-banjar-kemuning/
https://myimage.id/tari-banjar-kemuning/

Saturday, April 4, 2020

Kota Sidoarjo Berlakukan Physical Distancing


Polisi Sidoarjo Berlakukan Physical Distancing di Wilayah Padat PKL

30 Mar 2020, 14:40 WIB

Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur memberlakukan tertib pembatasan fisik atau physical distancing di sejumlah wilayah padat pedagang kaki lima (PKL). Ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito menuturkan, wilayah padat PKL itu salah satunya berada di kawasan Gading Fajar dan Taman Pinang Indah serta pertigaan Sumokali Sidoarjo.

"Setiap harinya di tempat tersebut berjubel pedagang kaki lima dan juga pembeli," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/3/2020).

Ia mengatakan, tempat-tempat berkumpulnya massa memang berpotensi terjadi penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Kami mohon bapak dan ibu untuk segera kembali ke rumah masing-masing. Karena wilayah ini termasuk kawasan physical distancing, guna mempercepat putus mata rantai penularan virus corona," kata Kompol Mujito.

Sejak tiga hari ini, kata dia, Polresta Sidoarjo bersama instansi lainnya menerapkan kawasan physical distancing di berbagai kawasan Kabupaten Sidoarjo.

"Begitu pula yang diberlakukan di kawasan Taman Pinang, Gading Fajar dan Sumokali yang biasanya ramai PKL dan lalu lalang warga," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, Polresta Sidoarjo, Kodim 0816 Sidoarjo, Satpol PP, serta instansi lain tidak hanya mengimbau para PKL dan warga agar segera pulang dan membubarkan diri. "

Personel gabungan ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke lapak-lapak dagangan, jalan raya serta fasilitas umum yang ada,"

Wakapolresta Sidoarjo AKBP M. Anggi Naulifar Siregar mengatakan, ini merupakan langkah sinergi TNI, Polri bersama instansi terkait lainnya dan juga kerjasama dengan warga, guna memutus mata rantai penyebarluasan COVID-19 di wilayah zona merah Sidoarjo Kota.

"Semoga langkah bersama ini dapat segera menangkal penyebaran virus corona. Mari komitmen bersama guna menyukseskan kawasan physical distancing berjalan maksimal," ujar dia.


Sumber :
https://surabaya.liputan6.com/read/4214687/polisi-sidoarjo-berlakukan-physical-distancing-di-wilayah-padat-pkl

Wednesday, March 11, 2020

Penghapusan 4 Desa dan 2 Kelurahan di Sidoarjo


Penghapusan 4 Desa dan 2 Kelurahan di Sidoarjo Tunggu Keputusan Pusat

Senin, 9 Maret 2020, 19:09 WIB

Sebanyak empat desa dan dua kelurahan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jatim yang diusulkan ke Pemerintah Pusat (Kemendagri) untuk dihapus karena dampak dari luapan lumpur Lapindo. Keempat desa itu adalah Desa Kedungbendo (Kecamatan Tanggulangin), Desa Besuki (Kecamatan Jabon), Desa Renokenongo (Kecamatan Porong) dan Desa Ketapang (Kecamatan Tanggulangin).

Kemudian, dua kelurahan yang juga diusulkan dihapus adalah Kelurahan Mindi (Kecamatan Porong) dan Kelurahan Jatirejo (Kecamatan Porong). “Hingga saat ini, keputusan dari Kemendagri belum turun,” kata Kabiro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jatim, Jempin Marbun saat dikonfirmasi beritajatim.com, Senin (9/3/2020).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jatim, Mohammad Yasin melalui Kabid Pemerintahan Desa, Heru Suseno menambahkan, keempat desa yang diusulkan dihapus itu masih mendapat alokasi dana desa. “Masih dapat dana desa, tapi tidak dicairkan. Nanti akan dikembalikan ke Kas Negara,” tutur Heru.

Heru menjelaskan, di enam wilayah itu (empat desa dan dua kelurahan) di Kabupaten Sidoarjo itu masih ada warga penduduk yang ber-KTP di wilayah tersebut.

“Pemerintahannya masih ada, nunut atau numpang di kecamatan. Kepala desanya Pj yang ditunjuk bupati dari aparatur kecamatan. Ini menjadi kendala yang belum selesai. Kalau jadi dihapus nantinya, urusan administrasi kependudukan harus diselesaikan dulu. Kalau tidak, akan menjadi masalah,” pungkasnya.


Sumber :
https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/penghapusan-4-desa-dan-2-kelurahan-di-sidoarjo-tunggu-keputusan-pusat

Sumber foto :
https://theconversation.com/hasil-riset-jokowi-perlu-ubah-prioritas-dana-desa-ke-sdm-dan-sektor-informal-pedesaan-116282

Thursday, March 5, 2020

Perumahan di Sidoarjo Dapat Pasokan Air SPAM Umbulan

Citra Garden Jadi Perumahan Pertama di Sidoarjo yang Dapat Pasokan Air Dari SPAM Umbulan
Rabu, 4 Maret 2020 20:18


SURYA.co.id | SIDOARJO - Perumahan CitraGarden di Sidoarjo telah siap menerima penyaluran air bersih yang bersumber dari jaringan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan.

Hal itu ditunjukkan dengan adanya rumah meter yang dibangun di areal perumahan tersebut yang telah tersambung antara pipa untuk masuk ke rumah-rumah di komplek tersebut dengan pipa jaringan SPAM Umbulan yang ditarget akan mulai mengalir di akhir Maret 2020 tersebut.

General Manager CitraGarden Sidoarjo, Vica Yustisiana, menyebutkan, air SPAM Umbulan, saat masuk ke wilayah Sidoarjo ini dikelola tiga perusahaan, yang salah satunya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Delta Tirta, Sidoarjo.

"Jadi kami bekerjasama dengan PDAM Delta Tirta yang mengelola jaringan air Umbulan yang masuk ke wilayah Sidoarjo. Selama ini kami sudah kerjasama untuk penyaluran air PDAM Sidoarjo yang memenuhi kebutuhan air bersih di komplek kami," kata Vica, Rabu (4/3/2020).

Dengan adanya sambungan air bersih dari sumber Umbulan ini, Vica menyebutkan, pihaknya bertambah percaya diri dalam menjual produk hunian di CitraGarden.

"Fasilitas air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok di rumah. Jadi dengan mutu yang bagus dari air Umbulan, bisa meningkatkan nilai lebih dari layanan di CitraGarden," lanjut Vica.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Abdul Basit Lao, menyebut wilayah Sidoarjo mendapatkan alokasi sekitar 1.200 liter per detik, selama empat tahun dari air Umbulan ini.

"Tahun 2020 ini, ada alokasi sekitar 300 liter per detik. Kemudian tahun kedua, ketiga dan keempat, dengan jatah 1.200 liter per detik itu," jelas Abdul Basit, dalam kesempatan yang sama.

Diakui Abdul Basit, CitraGarden menjadi satu dari lebih 140 pengembang perumahaan yang ada di Sidoarjo. Dari jumlah tersebut, 20 telah mengajukan untuk jaringan PDAM, termasuk yang berasal dari SPAM Umbulan.

"Nah, CitraGarden merupakan yang pertama kita setujui dan pasang jaringannya. Saat launching nanti, pasti warga CitraGarden sudah bisa mendapatkan aliran air dari SPAM Umbulan ini," ungkap Abdul Basit.

Illa Ardha, Marketing Manager CitraGarden mengakui pihaknya telah menyiapkan produk baru untuk mengiringi kemungkinan calon konsumen berminat membeli rumah di CitraGarden karena adanya fasum air bersih dari SPAM Umbulan ini.

"Rencananya kami dua minggu lagi luncurkan type baru. Karena dengan adanya tambahan fasum seperti ini biasanya minat calon konsumen untuk beli meningkat," jelas Illa.

Apalagi saat ini ada banyak promo suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari perbankan yang cukup ringan. Yaitu di kisaran 5-6 persen di tahun pertama. Kemudian ada subsidi suku bunga KPR dari CitraGarden sekitar 2 persen yang bisa mendorong konsumen mendapatkan banyak keuntungan.

"Apalagi konsumen kami mayoritas adalah end user. Mereka memiliki keinginan rumah yang siap huni," lanjut Illa.

Sepanjang tahun 2019 lalu, konsumen yang membeli dengan sistim KPR turun menjadi 50 persen dibanding tahun 2018 lalu. Tahun 2018, konsumen yang membeli dengan sistim KPR masih berkisar antara 75 - 80 persen.

"Sementara tahun 2019 hanya 50 persen dan sisanya itu pembelian dengan cicilan in house maksimal 27 bulan dan cash (tunai)," ungkap Illa.

Di tahun 2019, Illa juga mendapatkan catatan bahwa konsumen repeat order di CitraGarden naik sekitar 20 persen. Hal itu menunjukkan bahwa komplek perumahan CitraGarden sudah banyak peminatnya. Termasuk dari penghuni yang sudah ada sebelumnya.

Saat ini produk rumah yang tersedia dijual di CitraGarden ada di kisaran harga mulai Rp 900 jutaan hingga Rp 3 miliar.


Sumber :
https://surabaya.tribunnews.com/2020/03/04/citra-garden-jadi-perumahan-pertama-di-sidoarjo-yang-dapat-pasokan-air-dari-spam-umbulan?page=all.

Monday, February 24, 2020

Beberapa Titik Kota Sidoarjo Banjir

Hujan Deras Sejak Semalam, Beberapa Titik Kota Sidoarjo Banjir

Selasa, 25 Feb 2020 12:13 WIB

Hujan deras mengguyur tiga kali dalam semalam, membuat beberapa titik di Kota Sidoarjo, banjir. Hujan deras menerjang, Senin (24/2/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, membuat banjir di tiga lokasi.

Yakni, Desa Sidokare, Desa Sepande, Desa Banjarpoh, Sidoarjo. Di Jalan Sidokare ketinggian banjir 30-40 cm, di Desa Sepande ketinggian air 20-30 cm dan Desa Banjarpoh ketinggian air 15-20cm.

Kondisi yang paling parah ada di Desa Sidokare. Ketinggian air mencapai 40 cm, terutama di Jalan Kapasan ada beberapa pengendara sepeda motor yang mogok.

"Hujannya tiga kali, apalagi sangat deras. Mulai Senin (24/2/2020) siang, sore dan malam," kata Indah (31) warga Dusun Kapasan RT 20, RW 5 Desa Sidokare di lokasi banjir, Selasa (25/2/2020).

Indah mengaku di daerahnya di Desa Sidoakare jadi langganan banjir. Jika air di permukaan Sungai Kutuk itu memenuhi sungai dan disertai hujan terus menerus, banjir dipastikan terjadi dan masuk rumah warga.

"Salah satu penyebabnya Sungai Kutuk itu mudah meluber, kemungkinan kurang dilakukan pengerukan," tambah Indah.

Hal yang sama disampaikan oleh, Tarmuji (38) warga Sidokare. Dia mengaku Jalan Kapasan kerap dilanda banjir. Hanya tahun kemarin 2019, jalan ini tidak banjir.

"Tahun kemarin 2019 tidak banjir, kami bersama warga yang lain senang. Tapi ternyata tahun ini banjir lagi," tandas Tarmuji.


Sumber :

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4913339/hujan-deras-sejak-semalam-beberapa-titik-kota-sidoarjo-banjir

Monday, January 13, 2020

Sipraja (Sistem pelayanan rakyat Sidoarjo)

Pemkab Sidoarjo Luncurkan Sipraja, Warga Bisa Urus Layanan Administrasi Desa Lewat Aplikasi


Pemkab Sidoarjo sedang mengembangkan layanan berbasis teknologi informasi menggunakan aplikasi android untuk semua desa dan kelurahan. Namanya Sipraja (Sistem pelayanan rakyat Sidoarjo).

Program layanan kepengurusan online bebasis android itu resmi dilaunching, Rabu (25/9/2019). Pejabat Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Gensley, terlihat hadir di acara tersebut.

Sejak diluncurkan, sistem layanan menggunakam aplikasi Sipraja ini langsung diterapkan di 18 kecamatan dan semua desa/kelurahan di Kota Delta.

Ada 16 jenis pelayanan yang sudah bisa diurus lewat aplikasi tersebut, meliputi:

Pelayanan dan persetujuan tingkat desa/kelurahan tipe a:
- layanan mengurus surat kelahiran,
- surat kematian,
- SK tidak mampu,
- SK biodata penduduk,
- SK umum, dan
- SK domisili usaha.

Persetujuan dan pelayanan desa/kelurahan dan kecamatan masuk pada tipe b:
- Surat pengantar SKCK,
- Surat pengantar KTP,
- Surat pengantar KK,
- Surat keterangan pindah,
- Surat keterangan umum kecamatan, dan
- SKTM kecamatan.

Sedangkan jenis persetujuan dan pelayanan tingkat kecamatan masuk pada tipe c meliputi:
- Layanan mengurus IUMK (ijin usaha menengah kecil),
- Ijin mendirikan bangunan,
- Kartu pencari kerja, dan
- Tanda daftar perusahaan.

“Pelayanan pemerintah yang berbelit, lambat, mahal, tidak pasti dan melelahkan harus dikikis habis," kata Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di sela acara.

Layanan dengan menggunakan aplikasi Sipraja, semua itu diyakini bisa terselesaikan. Proses layanan lebih cepat, mudah, murah dan memuaskan warga.

Asisten I Tata Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sidoarjo, Heri Susanto menjelaskan bahwa sebelum adanya layanan Sipraja, Pemkab Sidoarjo sudah menjalankan layanan online tingkat kecamatan.

Seperti layanan BMW (Berkas Mlaku Dewe) di Kecamatan Sukodono.

“Kemudian oleh Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Sidoarjo layanan online tingkat kecamatan tersebut di upgrade dan dikembangkan hingga sampai ke tingkat desa/kelurahan. Dan saat ini seluruh kecamatan dan desa/kelurahan sudah menerapkan layanan online Sipraja”, kata Heri.

Aplikasi Sipraja bisa di unduh lewat playstore, ada 16 jenis layanan yang diurus. Masyarakat cukup mengurus lewat android dan prosesnya bisa dipantau secara realtime. Setelah mendapat persetujuan dari Camat atau Kades atau Lurah, selanjutnya surat yang diurus sudah bisa diambil dikantor kecamatan, desa, atau kelurahan.

“Jadi masyarakat cukup sekali datang ke kantor kecamatan, desa, atau kelurahan saat mengambil surat yang sudah selesai”, pungkasnya.


https://jatim.tribunnews.com/2019/09/25/pemkab-sidoarjo-luncurkan-sipraja-warga-bisa-urus-layanan-administrasi-desa-lewat-aplikasi?page=all.

Program Layanan Kepengurusan Online Berbasis Android

Lewat Aplikasi Ini, Warga Sidoarjo Lebih Mudah Urus Surat Kelahiran

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah meluncurkan program layanan kepengurusan online berbasis android dan website di tingkat kecamatan hingga desa, kelurahan lewat aplikasi bernama Sipraja (Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo), Rabu, 25 September 2019.

Di hadapan kepala desa dan camat se Kabupaten Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan, komitmen Pemkab Sidoarjo adalah memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Dimulai dari pelayanan perizinan online yang telah mendapat apresiasi dari KPK RI, dan sekarang pelayanan online sudah sampai tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

"Bahwa pelayanan pemerintah itu berbelit, lambat,mahal,tidak pasti dan melelahkan harus dikikis habis," ujar dia.

Layanan dengan menggunakan aplikasi Sipraja bisa menjawab kebutuhan mendasar masyarakat Sidoarjo. Hal ini lantaran dengan pelayanan Sipraja Pemkab Sidoarjo menjamin prosesnya lebih cepat, mudah, murah dan memuaskan warga.

"Inilah framework yang mendorong lahirnya aplikasi Sipraja yang berbasis android Playstore, di mana dalam sistem aplikasi ini telah mengakomodir segala perizinan dan kebutuhan administrasi sesuai dengan pelimpahan sebagian kewenangan bupati kepada camat," kata Saiful Ilah.

Asisten I Tata Pemerintahan & Kesra Kabupaten Sidoarjo, Heri Susanto mengatakan, sebelum adanya layanan Sipraja, Pemkab Sidoarjo sudah menjalankan layanan online tingkat kecamatan. Seperti layanan BMW (Berkas Mlaku Dewe) di Kecamatan Sukodono.

“Kemudian oleh Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Sidoarjo layanan online tingkat kecamatan tersebut di upgrade dan dikembangkan hingga sampai ke tingkat desa/kelurahan. Dan saat ini seluruh kecamatan dan desa/kelurahan sudah menerapkan layanan online Sipraja," kata Heri.

Aplikasi Sipraja bisa diunduh lewat playstore, ada 16 jenis layanan yang diurus lewat Sipraja. Kelebihan layanan Sipraja ini adalah masyarakat cukup mengurus lewat android dan prosesnya bisa dipantau secara realtime.

Setelah mendapat persetujuan dari camat atau kades/lurah, selanjutnya surat yang diurus sudah bisa diambil di kantor kecamatan/desa/kelurahan.  "Jadi masyarakat cukup sekali datang ke kantor kecamatan/desa/kelurahan saat mengambil surat yang sudah selesai," ujar Heri.

Usai peluncuran dilanjutkan dengan simposium penguatan kapasitas kecamatan dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Gensley dengan materi Pemanfaatan Teknologi Pada Pelayanan Administrasi Terpadu.

Sedangkan materi terkait pelayanan perizinan sebagai narasumbernya Ari Suryono Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pelayanan di kecamatan yang ada di kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 18 kecamatan dan pelayanan seluruh kantor desa/kelurahan yang berjumlah 353 akan menggunakan aplikasi layanan Sipraja.

Ada 16 jenis pelayanan yang sudah bisa diurus lewat aplikasi Sipraja. Dari 16 pelayanan tersebut termasuk sebagian kewenangan Bupati sudah dilimpahkan ke kecamatan.

Untuk pelayanan dan persetujuan tingkat desa/kelurahan masuk pada tipe a meliputi layanan mengurus surat kelahiran, surat kematian, sk tidak mampu, sk biodata penduduk, sk umum dan sk domisili usaha.

Persetujuan dan pelayanan desa/kelurahan dan kecamatan masuk pada tipe b meliputi, layanan mengurus surat pengantar skck, surat pengantar ktp, surat pengantar kk, surat keterangan pindah, surat keterangan umum kecamatan, dan sktm kecamatan.

Sedangkan jenis persetujuan dan pelayanan tingkat kecamatan masuk pada tipe c meliputi layanan mengurus IUMK (Izin Usaha Menengah Kecil), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), kartu pencari kerja dan tanda daftar perusahaan.


Sumber :
https://surabaya.liputan6.com/read/4071965/lewat-aplikasi-ini-warga-sidoarjo-lebih-mudah-urus-surat-kelahiran

Sunday, January 5, 2020

Keramik di Lantai SDN Tropodo Sidoarjo Mendadak Panas

Bisa Menggoreng Telur, Keramik di Lantai SDN Tropodo Sidoarjo Mendadak Panas, Keanehan pun Terjawab

Heboh keramik lantai di SDN Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo mendadak panas, bahkan bisa dipakai untuk menggoreng telur. Kini, penyebab keramik itu mendadak panas, akhirnya terjawab.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mendatangi lokasi dan mengerahkan pekerja untuk membongkarnya, Jumat (3/1/2020).

Sebelum dibongkar, petugas sempat mengecek suhu panasnya. Yakni, mencapai 42 derajat celcius. Kemudian keramik dibongkar dan tanah di bawahnya digali. Penggalian sekitar 20 Cm, tanah itu mengeluarkan asap. Petugas pun kembali melakukan pengecekan.

Suhu udaranya mencapai 50 derajat celcius.

"Kami sengaja datang dan membongkarnya. Untuk memastikan apa penyebab panas ini. Apakah aman atau tidak. Karena ini di sekolahan," kata Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.

Suhu panas di keramik lantai ruang UKS SDN Tropodo tu diketahui sejak Selasa (31/12/2019) lalu. Saking panasnya, warga memanfaatkan panas keramik untuk memasak telur.

"Sekitar 30 menit telur diletakkan di lantai, bisa matang," kata Rodiyah, warga sekitar.

Khawatir terjadi apa-apa, lokasi itu sampai dipasangi garis polisi. Serta diberi beberapa peringatan di sana. Dilarang mendekat, dan dilarang merokok di sekitar lokasi. Wabup Nur Ahmad yang mendapat laporan itu kemudian datang ke sana.

Bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sigit Setyawan, pihaknya berusaha memastikan sumber panas di lantai sekolahan itu.

"Setelah digali lebih dalam, ternyata sumbernya dari aliran listrik ke tanah," kata Sigit usai mendampingi Wabup.

Menurutnya, ada pemasangan Arde di dalam tanah yang terbalik. Sehingga berakibat panas hingga ke tanah dan ke keramik lantai sekolahan itu.

"Kami berusaha perbaiki. Semoga tidak ada lagi masalah setelah ini. Tapi kami terus pantau perkembangannya," ujar mantan Kepala Dinas PUPR Sidoarjo tersebut.

Keramik lantai di ruang UKS SDN Tropodo, Krian, Sidoarjo mulai diketahui panas sejak Selasa (31/12/2019) lalu. Bahkan, pada malam pergantian tahun kemarin, sempat dipakai memasak telur oleh beberapa warga.

"Termasuk saya sempat mencoba masaK telur di lantai. Sekitar 20 menit sudah matang," kata Langgeng, pria yang awal mengetahui panasnya lantai tersebut.

Diceritakan dia, pada Selasa siang, ketika masuk ke ruang UKS, dia merasa ada suhu aneh di lantai. Kesetnya dibuka, ternyata keramik lantai terasa panas.

"Saya cek panas sekali. Kemudian saya meminta penjaga sekolah untuk mengecek listrik dan sebagainya. Khawatir terjadi apa-apa," kisahnya.

Pihaknya kemudian melaporkan kejadian ini ke kepala sekolah dan beberapa pihak lain. Tak lama setelah itu, kabar cepat sekali menyebar. Beberapa warga pun berdatangan untuk melihat kondisi keramik lantai yang panas tersebut. Warga juga ikutan mencoba memasak telur di lantai.

"Iya, saya kemarin mencoba, kemudian sekarang mencoba lagi. Bisa matang," ujar Rodiyah.

Tak hanya itu, sejumlah warga juga memanfaatkan panasnya keramik lantai itu untuk menghangatkan kaki, dengan cara diinjak-injak seperti terapi. Kepala SDN Tropodo, Rosyidah mengaku, awalnya mendapat laporan lewat WA dari beberapa guru terkait kondisi lantai sekolahan itu.

"Saya kemudian lapor ke pihak desa dan ke dinas. Sedangkan yang lapor ke pihak kepolisian, para guru," kata Rosyidah.

Laporan pertama diterimanya pada Selasa (31/12/2019) siang. Setelah itu, banyak warga datang melihat dan mencoba panasnya lantai. Termasuk dengan memasak telur dan menggunakannya untuk memanaskan kaki, seperti terapi.

Dari laporan yang disampaikan kepala sekolah ke beberapa pihak itulah, beberapa pihak langsung mengambil tindakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Polisi memasang garis polisi di lokasi. Bahkan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin turun langsung bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk memastikan penyebab panasnya lantai tersebut.

Sebelum dibongkar, petugas sempat mengecek suhu panasnya. Mencapai 42 derajat celcius. Kemudian keramik dibongkar dan tanah dibawahnya digali. Penggalian sekitar 20 centimeter, tanah itu mengeluarkan asap. Petugas pun kembali melakukan pengecekan. Suhu udaranya mencapai 50 derajat celcius.

Setelah diperiksa, ternyata panas itu akibat pemasangan Arde di dalam tanah yang terbalik. Sehingga berakibat panas hingga ke tanah dan ke keramik lantai sekolah.


Sumber :
https://suryamalang.tribunnews.com/2020/01/03/bisa-menggoreng-telur-keramik-di-lantai-sdn-tropodo-sidoarjo-mendadak-panas-keanehan-pun-terjawab?page=all.

Related Posts