Wednesday, January 28, 2015

Sebab Jalan Sidoarjo Rusak

Ini Dia Biang Keladi Perusak Jalan di Sidoarjo


Meningkatnya jalan rusak di Kabupaten Sidoarjo, menurut Sigit Setyawan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, disebabkan berbagai faktor diantaranya :

1. Pertumbuhan kawasan industri yang tidak didukung infrastruktur dan pendukungnya yang memadai.

2. Sejak dioperasikannya Jalan Porong Baru, hampir seluruh kendaraan memilih lewat jalur ini. Dampaknya, jalan-jalan kabupaten yang menjadi penghubung Jalan Porong Baru ke kawasan Gresik, Mojokerto, dan Surabaya kelebihan beban. Jalan kabupaten di Sidoarjo dibangun dengan kapasitas maksimal kendaraan 8 ton, tapi banyak kendaraan dengan berat lebih dari 10 ton melintas di jalan yang dikelola Pemkab Sidoarjo.

3. Sejak 1 Oktober 2014, kendaraan yang melebihi muatan sumbu paling berat 10 ton dilarang melintasi jalan tol Gempol-Perak. Ini mengakibatkan kendaraan berat memilih melintasi jalan-jalan kabupaten yang menghubungkan Sidoarjo dengan Mojokerto-Gresik, dan Surabaya.

4. Pertumbuhan jumlah kendaraan di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2013 lalu tercatat hampir 30 persen. Ini tidak seimbang dengan pertumbuhan jumlah panjang jalan yang tidak lebih dari 3 persen pertahunnya.

5.Sistem saluran tepi jalan hanya terdapat di dalam kota Sidoarjo. Sedangkan jalan-jalan kabupaten yang ada di luar perkotaan biasanya digabungkan fungsinya dengan saluran irigasi. Di banyak ruas jalan, bahkan tidak ada saluran tepinya.

6. Pertumbuhan kawasan perumahan di Sidoarjo mengakibatkan bongkar pasang jalan untuk instalasi utilitas (PDAM, listrik, telepon, dll) mengakibatkan jalan-jalan yang sudah diperbaiki mudah rusak.

7. Anggaran pemeliharaan jalan tahun ini hanya Rp13 miliar. Padahal anggaran ini idealnya Rp100 miliar.

8. Perubahan iklim yang mengakibatkan hujan dengan curah tinggi mengakibatkan aspal mudah terkelupas. Genangan air di aspal ditambah kendaraan melebihi kapasitas beban jalan mengakibatkan umur teknis jalan yang harusnya 5 tahun, menyusut jadi 2 tahun saja.


Sumber :
http://m.suarasurabaya.net

Sunday, January 18, 2015

Santri dan Kiai Palsu Gendam Warga Sidokare

Nyamar Santri dan Kiai, Dua Pria di Sidoarjo Gendam Pensiunan Polisi


AKP Ayub Kasat Reskrim Polres Sidoarjo mengatakan kronologi kejadiannya pelaku berangkat dari rumahnya di Entalsewu Buduran sekitar pukul 07.00 WIB. Korban mengendarai mobil Avanza hitam dengan nopol L 1336 EV.

AKP Budi Setiono Kasatlantas Polres Sidoarjo mengatakan, seorang pelaku memakai pakaian ala ustadz sedangkan yang lainnya memakai baju ala Kiai.

Anggota Polsek Porong berhasil membekuk 2 pelaku gendam berkedok kiai dan cantrik yakni Roni Asih (34) warga Desa Sambirejo RT 01 RW 01 Kecamatan Rejoso, Pasuruan dan Sudirman (38) warga Dusun Entalsewu RT 13 RW 04 Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, Minggu (18/1). Tertangkapnya tersangka ketika mobil Toyota Avanza warna hitam nopol L- 1336- EV yang ditumpanginya, terjebak kemacetan di Jalan Raya Porong.

Awalnya, kedua pelaku mengendarai mobil berkeliling di Perumahan Taman Pinang hingga Perumahan Sukorame untuk mencari sasaran. Sesampai di Perumahan Sidokare, tersangka melihat Djanmi Tumitah (70) warga Perum Sidokare sedang sendirian membersihkan halaman depan rumahnya.

Kemudian, salah satu tersangka yakni Roni turun dari mobil dan menghampiri pensiunan perwira polisi dengan pangkat AKBP yang bertugas di Pusdik Porong itu. Roni pura-pura bertanya rumah Haji Toha yang rumahnya arah Jalan Raya Kecamatan Candi. Setelah terjadi percakapan, tiba-tiba Djanmi diajak masuk ke mobil untuk menemui Sudirman yang berpura-pura menjadi kiai sedang menunggu di dalam mobil. Saat didalam mobil, korban didoakan oleh Sudirman segera naik Haji dan sehat wal afiat. Korban kemudian disuruh kedua pelaku untuk melepas dua cicin dan sepasang anting-anting emas dan ditaruh di kotak sabun.

Djanmi menurut saja ketika disuruh turun dari mobil untuk membeli sabun. Tak lama korban turun dari mobil membeli sabun dan menyerahkannya. Lalu, sabun diserahkan ke korban dan pelaku kabur.

Setelah sadar menjadi korban gendam, Djanmi berteriak minta tolong pada warga setempat. Tetapi kedua pelaku sudah terburu kabur dan berhasil lolos dari kejaran massa. Dengan modal mengenali plat nomor mobil yang ditumpangi para pelaku, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke salah satu anggota polisi hingga akhirnya informasi itu disebar ke anggota lainnya lewat HT dan dilakukan pengejaran. Akhirnya, pelaku berhasil ditangkap di kawasan Porong.

Kapolsek Porong Kompol Mujiono melalui Kanit Reskrim Polsek Porong, AKP Bambang Setiadi pada BangsaOnline membenarkan tertangkapnya pelaku gendam saat melintasi Jalan Raya Porong.Tepatnya di perlimaan depan Poslantas arah Surabaya-Malang sebelah Pertokoan Sri Ratu lingkungan Pesawahan Kelurahan Porong.

“Setelah mendapatkan informasi ada pelaku kejahatan membawa mobil hitam ke arah selatan Porong, petugas kemudian melakukan pengejaran. Pada waktu bersamaan mobil yang ditumpangi para pelaku terjebak macet. Memang penangkapan tersangka tidak gampang. Karena satu tersangka yakni Roni lebih dulu ditangkap. Sedangkan tersangka Sudirman lari kearah timur. Untungnya dalam aksi kejar-kejaran ini, kedua pelaku berhasil ditangkap dan tidak dihakimi massa. Sebab kondisi jalan raya padat arus lalu lintasnya dan banyak warga sedang melakukan aktifitas,” jelasnya.

Untuk menghindari amukan massa, pelaku langsung dikirim ke Polres Sidoarjo sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Sedangkan dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam, 2 cincin dan sepasang anting-anting emas, 1 handpone blackberry, 1 handpone nokia, 1 keris ukuran 40 centimeter dibungkus kain putih, tali jimat, dompet, 1 buah kitab stambul, seperangkat baju muslim, dan songkok warna putih.

Tersangka Roni dihadapan penyidik mengakui sebelumnya bersama Sudirman usai bersilaturrahmi ke pondok pesantren di daerah Kediri. Setelah itu, timbul niat jahatnya ketika melintasi Jalan Raya Perum Taman Pinang.

“Ada ibu-ibu sendirian sedang menyapu halaman rumahnya. Kemudian saya datangi dan bertanya arah Jalan Raya Candi rumah Haji Toha. Lalu, ibu-ibu itu saya ajak ke kiai yang sedang menunggu didalam mobil dan didoakan agar cepat naik haji serta sehat wal-afiat. Kemudian, ibu-ibu itu melepas perhiasannya dan saya suruh turun untuk membeli sabun. Kemudian, ibu itu sadar, berteriak minta tolong dan saya langsung tancap gas untuk kabur,” ungkapnya.


Sumber :
http://www.bangsaonline.com
http://m.suarasurabaya.net

Monday, January 12, 2015

Colour Run 2015

Peringati Hari Jadi Sidoarjo, KNPI Gelar Colour Run 2015


Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Sidoarjo menggelar acara lari bersama atau Colour Run 2015, Minggu (11/1/2015) Dalam rangka turut memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo ke 156.

Acara yang bertajuk Hey! Run! Sidoarjo ini, dilaksanakan pada Minggu (11/1/2015) sekitar pukul 06.00 pagi.

Dikemas dalam lari fun mengelilingi kota sidoarjo sepanjang 5 km, peserta mengelilingi rute start Gor Sidoarjo-jl. Pahlawan-jl achmad yani – alun-alun sidoarjo-pertigaan pucang belok kiri -jl. Pagerwojo-jl. GOR Delta-kembali ke GOR Delta. Dengan total jumlah jumlah peserta mencapai 3.000 - 4.000 orang yg sebagian besar peserta adalah para siswa SMA / SMP  dan mahasiswa, turut menyemarakkan acara ini.

“Event seperti ini secara tidak langsung membuat masyarakat lebih sehat, sekaligus menjadi tempat bagi KNPI untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Sidoarjo,” kata Ari Suryono di sela-sela acara.

Diharapkan acara seperti ini bisa merangkul semua lapisan masyarakat, terutama para pemuda agar lebih sehat, baik secara jasmani maupun rohani.

Dentuman musik disko menggoyang ribuan peserta Colour Run Sidoarjo yang dipusatkan di area parkir tumor GOR Sidoarjo.

Sambil berjingkrak ria, taburan aneka warna tepung menghiasi Party Colour Run Sidoarjo, Minggu (11/1/2015).

Meski debu aneka warna terus ditebar oleh sesama peserta serta lemparan dari panitia, tak satu pun peserta yang menghindar.

Justru mereka bangga dengan kaos putih yang dikenakan, rambut dan wajah penuh warna.
Malah banyak peserta yang menebarkan sendiri tepung warna biru dan kuning serta pink ke tubuhnya sendiri.

“Dah penuh warna kan,” ujar Tita kepada temannya. Hampir seluruh peserta mengabadikan tubuhnya penuh warna dengan foto selfie.

Pelepasan colour fun dari GOR dilakukan Bupati Sidoarjo, H Saiful Ilah dan Ketua DPRD Sidoarjo H Sulamul Hadi Nurmawan.

Selama lari, peserta sudah dilempar dengan tepung warna oleh panitia. Ketika tubuh peserta dilempar tidak ada yang menghindari. Justru mereka memperlambat larinya agar dilempar lagi.

Menginjak pukul 09.00 WIB dan peserta sudah merampungkan lari 5 km, seluruh peserta diwajibkan kumpul di depan panggung. Dua DJ dari Tripleks dan Princes Joana yang memanaskan suasana.

Begitu DJ Tripleks tampil, ribuan kawula muda langsung berjingkrak sambil melempar tepung.

Suasana pun menjadi riuh tatkala panitia melempar dan member tepung yang sudah dipersiapkan. Peserta yang umumnya Anak Baru Gede (ABG) dari SMP, SMA dan mahasiswa dengan tubuh penuh warna terus mengangkat tanganya. “Gila banget acaranya,” teriak peserta cewek sembari berjingkrak.

Shelly, Wakil Ketua Pelakana HEY ! RUN SIDOARJO, mengaku bangga dengan terselenggaranya acara colour fun dengan baik.

“Peserta sangat menikmati apa yang kami suguhkan. Buktinya mereka larut dalam kegembiraan,” tutur Shelly.

Ari yang juga sebagai Kepala Bagian (Kabag) Kerjasama Pemkab Sidoarjo, acara colour fun dan dilanjut party colour semata-mata untuk memberi wadah kepada kawula muda. Selain mengajak sehat (peserta lari pagi) dan kesenangannya juga tersalurkan.

“Acara ini pertama kali kami gelar dan alhamdulillah sukses,” terangnya.


Sumber :
http://www.beritasidoarjo.com
http://kabarsidoarjo.com
http://www.tribunnews.com

Related Posts