Monday, September 27, 2021

Kampung Lali Gadget

Mengenal Irfan, Pemuda Sidoarjo yang Membuat Kampung Lali Gadget

29 Mei 2021 17:48

·


Keinginan Achmad Irfandi untuk mengembalikan kebahagian anak-anak tanpa kecanduan gadget dan mengenalkan permainan tradisional memang patut diacungi jempol.

Maklum saja, di tengah kecanggihan teknologi saat ini, sebagian besar anak-anak lebih memilih menghabiskan waktunya di depan layar gadget dibandingkan bermain bersama dengan teman sebayanya.

Di mana kebiasaan tersebut dapat mempengaruhi kondisi karakter anak hingga kesehatannya. Berlatar belakang hal itu, sejak 2018 lalu, Irfan mulai mendirikan Yayasan Kampung Lali Gadget yang berlokasi di Dusun Bendet 02/03 Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.

"Jadi Kampung Lali Gadget (KLG) itu berawal dari keresahan saya mihat anak-anak kecanduan gadget, nggak pulang-pulang dari warung kopi hanya untuk cari WiFi, dan lain-lain. Lalu karakternya berubah, kesehatannya juga berpengaruh karena gadget. Itu kan sebenarnya masalah besar tapi tidak terlalu dipentingkan. Hampir semua orang tua punya masalah itu, tapi tidak jadi penting karena tidak jadi isu besar," kata Irvan pada Basra, Sabtu (29/5).

Irfan mengungkapkan, didirikannya Kampung Lali Gadget ini agar anak-anak dapat bermain dengan bahagia. Selain itu, mereka juga dikenalkan dengan berbagai macam aktivitas yang dilakukan di air, tanah, hingga aneka permainan tradisional.

Seperti lompat tali, egrang, ketapel, congklak, cublek-cublek suweng, dan lain-lain.

"Jadi kita ingin melawan kecanduan gadget dengan cara mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional. Karena permainan tradisional ini bentuk kebudyaam tapi tidak diwariskan. Jadi ada semacam garis yang putus. Jadi kewajiban orang tua, anak muda yang dulu pernah main itu ya mengenalkan kepada generasi sekarang, sehingga tetap terjadi proses waris dan mereka mengetahuinya," ungkapnya.

Pria 27 tahun ini juga menuturkan, di sana selain bermain anak-anak dilatih tentang kepemimpinan dan keberanian.

"Karena kita konsepnya bermain dengan alam, bermain dengan bahan bekas, air, rumput, batu semua mainan bagi kita. Nah ketika ada perubahan karakter dari anak kita sangat senanh. Misal yang awalnya ada anak nggak berani main ke lumpur akhirnya mereka jadi berani, nggak jijik lagi," tuturnya.


Kembangkan Potensi Wonoayu

Selain mendirikan Kampung Lali Gadget, Irfan juga kerap mengembangkan potensi yang ada di Sidoarjo, khususnya di daerah Wonoayu.

Hal itu ia lakukan, karena ia resah saat ini banyak masyarakat yang tidak sadar akan potensi demografi wilayah di sekitarnya.

"Sejarah, potensi demografi ketika diramu itu akan menjadi satu potensi yang luar biasa. Dengan kita mengankat seperti itu, kita coba membuka pikiran banyak orang tentang potensi yang ada di daerah sekitar kita," ucap pria asli Sidoarjo ini.

Irfan mengatakan, jika banyak potensi yang dapat digali di daerah Wonoayu. Salah satu yang paling besar yakni potensi pertaniannya yang bagus. Meski demikian, ia menuturkan jika pertanian saat ini mulai punah karena anak muda saat ini enggan untuk menjadi petani.


"Jadi kita mulai aja anak-anak ini untuk pergi ke sawah. Melihat kegiatan para petani di sana. Mereka bisa belajar banyak di sana," kata Irfan.

Selain itu, di desa Wonoayu juga banyak potensi sejarah hingga tempat wisata yang jarang diketahui oleh banyak orang. Seperti Candi Dermo Wonoayu, hingga keberadaan Pabrik Gula Popoh Wonoayu.

"Jadi masih banyak potensi wisata yang bisa ditumbuhkan di sini. Lalu adapula potensi UMKM, seperti ada salah satu pengrajin gitar di sini yang pesan gitarnya adalah musisi-musisi luar negeri. Lalu adapula pengrajin Udeng Pacul Gowang asli Sidoarjo. Kita kenalkan potensi-potensi itu ke masyarakat luas, bahwa di sekitar kita masih banyak yang bisa digali," ujarnya.

Irvan pun berharap, masyarakat tidak meninggalkan budaya dan tetap melestarikannya untuk kemajuan bangsa.

"Jadi jangan sampai budaya ini tergerus. Kita boleh berdiri, melesat dengan kemajuan teknologi. Tapi budaya jangan ditinggalkan. Karena budaya harus ikut sama kemajuan," pungkasnya.

Ke depan pihaknya juga akan membentuk culture hub (terminal budaya) di Kampung Lali Gadget. Nantinya di sana akan banyak komunitas budaya bertemu dan berkolaborasi.


Sumber :

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/mengenal-irfan-pemuda-sidoarjo-yang-membuat-kampung-lali-gadget-1vq51qeW1BP

No comments:

Post a Comment

Related Posts