Sunday, September 19, 2021

Jadikan Sidoarjo sebagai Kota Budaya

Kecil tapi Kaya, Mimpi Jadikan Sidoarjo sebagai Kota Budaya

20 September 2021, 10:39:52 WIB


Anggota FPK perwakilan Sidoarjo mengunjungi Candi Pari, Minggu (18/9). Mereka baru saja dikukuhkan oleh FPK Jawa Timur. 

Forum Pamong Kebudayaan (FPK) perwakilan Sidoarjo kini memiliki pengurus baru. Kemarin (19/9), pengukuhan pengurus baru oleh  FPK Jawa Timur itu bertempat di Sanggar Seni Rupa-Rumah Budaya dan Sejarah S. Karno di Desa Wunut, Kecamatan Porong. Titik Purwanti dipercaya sebagai ketua forum tersebut.

Titik menyatakan, semua yang hadir dalam kegiatan tersebut merupakan para pencinta dan pelestari kebudayaan. FPK ingin agar para seniman dan budayawan di Sidoarjo bersatu menjunjung seni budaya Nusantara. ”Termasuk dengan Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) serta dinas pendidikan dan kebudayaan, kami ingin menyatu untuk memajukan Sidoarjo di bidang seni dan budaya,’’ kata Titik. Tujuannya, bekerja sama menjadikan Sidoarjo sebagai kota budaya.

Ketua FPK Jatim Ki Bagong Sabdo Sinukarto mengatakan, Sidoarjo adalah kota kecil tapi sugih (kota kecil, tapi kaya). Parameternya adalah banyaknya pabrik gula di Kota Delta sejak zaman dulu. Mulai pabrik gula di Krian, Watutulis, Krembung, Tulangan, hingga Candi. Ketika ada pabrik gula, budaya agraris tumbuh.

”Mau buka giling, ada manten tebu. Buka giling banyak kegiatan kesenian digelar di situ,’’ katanya. Selain budaya agraris, terdapat budaya maritim dengan berbagai ciri khas yang menjadi daya tarik seni tersendiri. Termasuk adanya budaya selametan saat tandur (menanam padi) dan panen yang saat ini mulai hilang.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekesda) Ali Aspandi menambahkan, perkembangan kebudayaan Sidoarjo jauh dari perkembangan. Arah dan target belum jelas. ”Persoalan itu timbul dari hulu sampai hilir. Di hulu saja ada persoalan satu, hilirnya apalagi,’’ katanya.

Padahal, di Sidoarjo pernah berdiri kerajaan besar. Jenggala dan Kahuripan yang memiliki peninggalan kerajaan berupa artefak dan candi. Oleh sebab itu, Sidoarjo harus dinyatakan dengan sebutan kota budaya. Di situlah FPK dan dewan kesenian berperan.

Kegiatan pengukuhan tersebut disempurnakan dengan adanya diskusi kebudayaan. Juga kesenian lain berupa tarian Remo Bolet dari Sanggar Kreasi Bunda. Ada pula alunan musik keroncong dari Orkes Ngoplos TV serta fashion busana daur ulang karton. Ditutup dengan sambang situs cagar budaya, salah satunya Candi Pari. 


Sumber :

https://www.jawapos.com/surabaya/20/09/2021/kecil-tapi-kaya-mimpi-jadikan-sidoarjo-sebagai-kota-budaya/?page=all

No comments:

Post a Comment

Related Posts