Sunday, January 18, 2015

Santri dan Kiai Palsu Gendam Warga Sidokare

Nyamar Santri dan Kiai, Dua Pria di Sidoarjo Gendam Pensiunan Polisi


AKP Ayub Kasat Reskrim Polres Sidoarjo mengatakan kronologi kejadiannya pelaku berangkat dari rumahnya di Entalsewu Buduran sekitar pukul 07.00 WIB. Korban mengendarai mobil Avanza hitam dengan nopol L 1336 EV.

AKP Budi Setiono Kasatlantas Polres Sidoarjo mengatakan, seorang pelaku memakai pakaian ala ustadz sedangkan yang lainnya memakai baju ala Kiai.

Anggota Polsek Porong berhasil membekuk 2 pelaku gendam berkedok kiai dan cantrik yakni Roni Asih (34) warga Desa Sambirejo RT 01 RW 01 Kecamatan Rejoso, Pasuruan dan Sudirman (38) warga Dusun Entalsewu RT 13 RW 04 Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, Minggu (18/1). Tertangkapnya tersangka ketika mobil Toyota Avanza warna hitam nopol L- 1336- EV yang ditumpanginya, terjebak kemacetan di Jalan Raya Porong.

Awalnya, kedua pelaku mengendarai mobil berkeliling di Perumahan Taman Pinang hingga Perumahan Sukorame untuk mencari sasaran. Sesampai di Perumahan Sidokare, tersangka melihat Djanmi Tumitah (70) warga Perum Sidokare sedang sendirian membersihkan halaman depan rumahnya.

Kemudian, salah satu tersangka yakni Roni turun dari mobil dan menghampiri pensiunan perwira polisi dengan pangkat AKBP yang bertugas di Pusdik Porong itu. Roni pura-pura bertanya rumah Haji Toha yang rumahnya arah Jalan Raya Kecamatan Candi. Setelah terjadi percakapan, tiba-tiba Djanmi diajak masuk ke mobil untuk menemui Sudirman yang berpura-pura menjadi kiai sedang menunggu di dalam mobil. Saat didalam mobil, korban didoakan oleh Sudirman segera naik Haji dan sehat wal afiat. Korban kemudian disuruh kedua pelaku untuk melepas dua cicin dan sepasang anting-anting emas dan ditaruh di kotak sabun.

Djanmi menurut saja ketika disuruh turun dari mobil untuk membeli sabun. Tak lama korban turun dari mobil membeli sabun dan menyerahkannya. Lalu, sabun diserahkan ke korban dan pelaku kabur.

Setelah sadar menjadi korban gendam, Djanmi berteriak minta tolong pada warga setempat. Tetapi kedua pelaku sudah terburu kabur dan berhasil lolos dari kejaran massa. Dengan modal mengenali plat nomor mobil yang ditumpangi para pelaku, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke salah satu anggota polisi hingga akhirnya informasi itu disebar ke anggota lainnya lewat HT dan dilakukan pengejaran. Akhirnya, pelaku berhasil ditangkap di kawasan Porong.

Kapolsek Porong Kompol Mujiono melalui Kanit Reskrim Polsek Porong, AKP Bambang Setiadi pada BangsaOnline membenarkan tertangkapnya pelaku gendam saat melintasi Jalan Raya Porong.Tepatnya di perlimaan depan Poslantas arah Surabaya-Malang sebelah Pertokoan Sri Ratu lingkungan Pesawahan Kelurahan Porong.

“Setelah mendapatkan informasi ada pelaku kejahatan membawa mobil hitam ke arah selatan Porong, petugas kemudian melakukan pengejaran. Pada waktu bersamaan mobil yang ditumpangi para pelaku terjebak macet. Memang penangkapan tersangka tidak gampang. Karena satu tersangka yakni Roni lebih dulu ditangkap. Sedangkan tersangka Sudirman lari kearah timur. Untungnya dalam aksi kejar-kejaran ini, kedua pelaku berhasil ditangkap dan tidak dihakimi massa. Sebab kondisi jalan raya padat arus lalu lintasnya dan banyak warga sedang melakukan aktifitas,” jelasnya.

Untuk menghindari amukan massa, pelaku langsung dikirim ke Polres Sidoarjo sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Sedangkan dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam, 2 cincin dan sepasang anting-anting emas, 1 handpone blackberry, 1 handpone nokia, 1 keris ukuran 40 centimeter dibungkus kain putih, tali jimat, dompet, 1 buah kitab stambul, seperangkat baju muslim, dan songkok warna putih.

Tersangka Roni dihadapan penyidik mengakui sebelumnya bersama Sudirman usai bersilaturrahmi ke pondok pesantren di daerah Kediri. Setelah itu, timbul niat jahatnya ketika melintasi Jalan Raya Perum Taman Pinang.

“Ada ibu-ibu sendirian sedang menyapu halaman rumahnya. Kemudian saya datangi dan bertanya arah Jalan Raya Candi rumah Haji Toha. Lalu, ibu-ibu itu saya ajak ke kiai yang sedang menunggu didalam mobil dan didoakan agar cepat naik haji serta sehat wal-afiat. Kemudian, ibu-ibu itu melepas perhiasannya dan saya suruh turun untuk membeli sabun. Kemudian, ibu itu sadar, berteriak minta tolong dan saya langsung tancap gas untuk kabur,” ungkapnya.


Sumber :
http://www.bangsaonline.com
http://m.suarasurabaya.net

No comments:

Post a Comment

Related Posts