Perajin Ecoprint Sidoarjo, Orderan Luar Pulau, Aktif di Medsos
27 August 2021 05:39 AM
Pantang menyerah menjadi modal Nazida Majid untuk bertahan menjadi pengusaha. Ketika usahanya bangkrut, dia berani banting setir untuk menjalani usaha baru.
Pengusaha asal Sidoarjo itu dulunya menggeluti bisnis sepatu bordir warisan orang tua. Terbilang cukup lama, Nazida sudah berkutat di bisnis itu sejak tahun 1983.
Nahasnya, pandemi Covid-19 semakin menenggelamkan usaha warisannya itu. Hingga pada awal 2020, Nazida terpaksa menutup usahanya karena bangkrut.
Namun, dia tidak diam begitu saja. Ia berusaha bangkit dan mencoba mencari peluang baru. Kini, iapun sukes menggeluti usaha kerajinan beragam produk ecoprint. Ecoprint adalah teknik memberi warna dan corak pada kain, kulit atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami.
Bahan alami yang umum digunakan ecoprint berasal dari tanaman. Meliputi beragam jenis daun, bunga, kayu, atau bagian tanaman lainnya yang memiliki corak dan warna yang khas.
Produk pewarnaan ecoprint itu diolah dalam berbagai kerajinan yang berguna. Seperti tas, sepatu, dan kain ecoprint dari beragam bahan dasar kain.
Berkat keunikan usaha dan ketekunannya, usaha itupun berangsur membuahkan hasil memuaskan.
“Dalam satu bulan rata-rata datang orderan sepatu ecoprint ini antara 10-20 pasang sepatu. Dan yang mengorder ini ada yang dari Kalimantan, Bali, Makasar, Aceh, dan Bandung,” tutur Nazida.
Dia menceritakan, harga setiap produk ecoprint dibanderol antara Rp 250 ribu hingga jutaan rupiah. Misalnya, untuk harga sepatu kulit ecoprint bisa mencapai Rp 500 ribu per pasang.
Selain produksi kerajinan baru, dia juga aktif memasarkan produknya secara online. Yakni, melalui Instagram ataupun Facebook.
Sumber :
https://radarsidoarjo.jawapos.com/features/27/08/2021/perajin-ecoprint-sidoarjo-orderan-luar-pulau-aktif-di-medsos/