Friday, November 21, 2025

Penyebab Banjir Sidoarjo Terungkap, Pemkab Perkuat Mitigasi

Jumat, 21 Nov 2025 15:30 WIB

Sungai di Sidoarjo dipenuhi sampah eceng gondok.

Sidoarjo - Hujan deras yang mengguyur Sidoarjo sejak Selasa (18/11/2025) lalu, membuat sejumlah wilayah kembali terendam. Genangan muncul hampir bersamaan di beberapa titik padat penduduk.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBM dan SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono angkat bicara. Ia menjelaskan curah hujan kali ini berada pada kategori ekstrem, sehingga memicu limpasan air yang tak dapat tertampung optimal.

"Sejak kemarin hingga pagi ini, potensi hujan deras di wilayah Sidoarjo hingga ke utara sudah terdeteksi. Dan benar, sore hari hujan turun dengan intensitas panjang dan curah tinggi, mencapai lebih dari 125 mm," kata Dwi Eko saat ditemui detikJatim di Sidokare, Jumat (21/11/2025).

Ia menjelaskan, kemampuan sistem drainase Sidoarjo hanya dapat menampung curah hujan hingga sekitar 75 mm. Jika curah hujan berada di angka 75-100 mm, maka sudah masuk kategori ekstrem, sehingga potensi genangan tak terhindarkan.

"Ketika curah hujan di atas 125 mm, dipastikan debit air meningkat signifikan, ditambah kiriman air dari wilayah barat yang juga tinggi," tambahnya.

Dwi mengungkapkan, salah satu faktor yang memperparah genangan adalah menumpuknya sampah di saluran air. Tim DPUBM dan SDA pun telah turun ke lapangan sejak laporan kejadian pertama kali diterima Selasa malam.

"Kami melakukan pengangkatan sampah di saluran Apur Sidokare pukul 22.00 hingga 02.00 dini hari. Ada sembilan truk sampah, mayoritas sampah plastik dan sampah rumah tangga. Kami mohon warga tidak lagi membuang sampah ke sungai," tegasnya.

Tumpukan sampah membuat aliran air melambat dan pompa tidak dapat langsung beroperasi. "Pompa baru bisa kami operasikan menjelang subuh setelah kami pastikan level air di Sidokare dan permukiman sudah berbeda. Baru kemudian kami bisa menarik air dari Apur Sidokare," jelasnya.

Di Sidokare, setidaknya terdapat tiga pompa utama yang difungsikan untuk mempercepat surutnya genangan. "Di titik ini ada satu pompa, 500 meter ke timur ada satu lagi, dan di sekitar jembatan Sidokare juga ada pompa. Memang kawasan ini rawan genangan, sehingga pompa dipersiapkan secara khusus," kata Dwi.

Meski begitu, lanjut Dwi, genangan pada sejumlah titik di Sidokare, kawasan timur kota, hingga sebagian Kecamatan Candi sudah mulai berangsur surut. "Alhamdulillah di hilir timur tidak separah sebelumnya karena empat apur sudah kami bersihkan, termasuk anak-anak salurannya," ujarnya.

Dalam penanganan jangka panjang, Wakil Bupati Sidoarjo mengusulkan median jalan atau taman tengah di Sidokare dijadikan area non-stored untuk membantu kelancaran sistem pompa dan aliran air.

"Dari ujung median ke ujung timur terdapat rumah pompa. Bila nanti ditetapkan pembangunan non-storage, maka akan diintegrasikan langsung dengan rumah pompa Sidokare," jelas Dwi.

Ia memastikan DPUBM dan SDA akan terus melakukan pembersihan rutin saluran dan mengevaluasi kapasitas drainase agar kejadian serupa bisa diminimalkan.

"Yang terpenting, masyarakat ikut menjaga saluran dengan tidak membuang sampah sembarangan. Genangan bisa lebih cepat surut jika saluran bersih," pungkasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo juga terus melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko banjir, yang kembali menggenangi sejumlah kawasan di Sidoarjo.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Sabino Mariano menjelaskan upaya penanganan dilakukan secara terpadu, mulai dari normalisasi sungai hingga peningkatan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

Sabino mengungkapkan, normalisasi sungai, khususnya sungai-sungai besar, telah dilakukan Dinas PU. Meski demikian, proses tersebut sempat menimbulkan efek berupa genangan sementara di beberapa titik.

"Memang beberapa sungai dinormalisasi PU. Dampaknya ada genangan, tapi tidak lama dan cepat surut. Kendalanya, di wilayah kota ini drainasenya kurang bagus. Banyak saluran yang dicor, sehingga pembersihan tidak maksimal," kata Sabino kepada detikJatim melalui telepon seluler.

Selain faktor teknis drainase, Sabino menegaskan permasalahan sampah masih menjadi penyumbang utama terhambatnya aliran air.

"Lingkungan dan sampah juga sangat berpengaruh. Harapannya, masyarakat bersama pemerintah harus bergerak bersama untuk mengurangi risiko bencana. Pengembang perumahan juga semestinya berkontribusi, terutama yang lingkungannya belum diserahkan ke Pemkab," tambahnya.

Sabino menjelaskan, secara geografis Sidoarjo berada di wilayah hilir, sehingga sangat bergantung pada kondisi hulu sungai dan pasang surut air laut. Meski begitu, ia menegaskan bahwa posisi hilir tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak siap.

"Kemarin hujan di hulu sangat tinggi, Sidoarjo juga tinggi, ditambah air laut pasang. Air dari utara tidak bisa mengalir mulus ke laut, ini salah satu penyebab genangan. Kesiapsiagaan menghadapi musim hujan harus menjadi tolok ukur. Kita berada di pesisir, harus siap menerima air dan menghadapi risikonya," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Sabino juga mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan masing-masing.

"Jangan panik. Cek saluran di sekitar rumah, mampet atau tidak. Ini bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga punya tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengurangi risiko genangan," tegasnya.

BPBD Sidoarjo memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan banjir beberapa hari terakhir.

"Kami berterima kasih kepada TNI, Polri, Dinas PU, serta seluruh stakeholder yang bekerja sama dalam menangani situasi ini," ujar Sabino.


Sumber :

https://www.detik.com/jatim/berita/d-8221859/penyebab-banjir-sidoarjo-terungkap-pemkab-perkuat-mitigasi

Wednesday, November 19, 2025

Diguyur Hujan 4 Jam, Kota Sidoarjo Terendam Banjir

Rabu, 19 Nov 2025 20:33 WIB

Banjir di Sidoarjo setelah diguyur hujan selama sekitar 4 jam (Foto: Suparno/detikJatim)

Sidoarjo - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sidoarjo sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB, Rabu (19/11/2025), menyebabkan sejumlah titik di Kecamatan Kota Sidoarjo terendam banjir. Genangan air menghambat arus lalu lintas dan membuat banyak pengendara motor kesulitan melintas.

Pantauan detikJatim di lapangan, banjir tampak menggenangi beberapa jalan utama, di antaranya Jalan Raya Cemengkalan, Jalan Pahlawan sisi timur, Jalan Diponegoro, sebagian Jalan Mojopahit, Jalan KH Mukmin, hingga Jalan Sidokare.

Di Jalan Raya Cemengkalan, tepat di depan Lippo Plaza, ketinggian air tercatat sekitar 15-20 sentimeter. Meski tidak terlalu tinggi, banyak pengendara motor memilih naik ke trotoar demi menghindari genangan. Tidak terlihat kendaraan mogok di lokasi tersebut.

Namun, kondisi berbeda terjadi di kawasan Gading Fajar dan Sidokare, dua titik yang kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras. Di wilayah ini, tinggi genangan mencapai selutut orang dewasa. Banyak motor mogok dan tertinggal di tengah jalan.

"Motor saya mogok, mau ke Waru lewat Sidokare. Saya tidak tahu kalau banjirnya setinggi itu," ujar Riska Dewi (22), warga Perumahan Taman Pinang, yang terpaksa mendorong motornya di tengah hujan malam hari. Rabu (19/11/2025).

Ia mengaku kesulitan mencari bengkel karena sudah banyak yang tutup."Saya bingung akan mencari bengkel sangat susah karena sudah malam," imbuh Riska.

Hal serupa dialami Jamaluddin (31). Motor Yamaha matic miliknya mati saat melintas di kawasan Taman Pinang arah Sidokare. "Airnya tinggi, motor saya tidak kuat," katanya.

Selain wilayah-wilayah tersebut, banjir juga merendam sejumlah kawasan permukiman seperti Taman Pinang, Pondok Jati, Karanggayam, Sekardangan, Rangkah Kidul, dan Bluru Kidul.

Akibat banjir, kepadatan lalu lintas terjadi di sejumlah titik. Ruas jalan yang mengalami antrean panjang kendaraan di antaranya Jalan Pahlawan sisi timur, dua arah Jalan Cemengkalan, Jalan Gajah Mada, Jalan KH Mukmin, serta Jalan Diponegoro.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun aktivitas warga terganggu dan arus kendaraan terhambat cukup signifikan. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan penanganan untuk meminimalkan dampak lanjutan dari banjir musiman ini.


Sumber :

https://www.detik.com/jatim/berita/d-8219027/diguyur-hujan-4-jam-kota-sidoarjo-terendam-banjir/amp#

Thursday, February 27, 2025

Sejumlah Titik di Sidoarjo Terendam Banjir

27 Februari 2025, 18:53 WIB 

Banjir yang merendam rumah warga di Kecamatan Sidoarjo, Kamis (27/2/2025)

Akibat curah hujan sedang yang merata dan air sungai meluap, sejumlah titik di Kabupaten Sidoarjo terendam banjir. Banjir yang merendam ribuan rumah di beberapa kecamatan di Sidoarjo sejak Senin (24/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025) belum juga surut. 

Beberapa kecamatan di Sidoarjo yang terendam banjir mulai dari Porong, Jabon, Tanggulangin, Candi, Taman, dan Krian. 

“Krian kemarin menjadi tertinggi mencapai 98 sentimeter,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Mustain, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/2/2025). 

Namun, Mustain menegaskan bahwa titik terparah tersebut pada hari ini mulai menurun ketinggiannya sekitar 50 sentimeter. “Sudah menurun, tapi belum surut. Sekarang di bawah 50 sentimeter karena hari ini tidak hujan,” ujarnya. 

Selain itu, banjir yang merendam ratusan rumah di lima RT (rukun tetangga) Desa Pertapaan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjo hari ini setinggi 25-40 sentimeter. “Di Tawangsari, Kecamatan Taman, Kecamatan Tanggulangin, dan Kecamatan Sidoarjo hari ini rata-rata 25 sentimeter,” tutur Mustain. 

Menurut dia, banjir merendam sejumlah wilayah di Sidoarjo selama empat hari belakangan ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas ringan secara merata hingga menyebabkan genangan air. Selain itu, debit air yang tinggi tak mampu dibendung oleh sungai, sehingga air meluap ke pemukiman warga. 

“Kalau di Sidoarjo Utara, seperti Krian dan Taman, yang banjirnya tinggi itu karena Sungai Kalimas meluap,” katanya.  

BPBD Sidoarjo telah melakukan asesmen di titik lokasi banjir dan mendistribusikan air bersih untuk warga yang terdampak. “Untuk warga Desa Tempel, Krian, yang mengungsi kemarin ada 22 Kepala Keluarga (KK) masih ada,” ucapnya.  Mustain menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir yang melanda Sidoarjo.


Sumber: 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/02/27/185357678/sejumlah-titik-di-sidoarjo-terendam-banjir.



Membership: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Related Posts