Berita berikut disadur dari RADAR SIDOARJO pada hari Senin tanggal 18 Juni 2007, mengenai seberapa luas dampak bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Gubernur Jatim Imam Utomo mengimbau agar masyarakat Sidoarjo tidak cemas atas dampak geologi kawasan yang terkena lumpur Lapindo. Zona yang dimaksud adalah radius 0 sampai 1,5 kilometer dari pusat semburan lembur. Karena itu, masyarakat Sidoarjo tidak perlu khawatir atas adanya berita itu.
“Informasi pada rapat kemarin, yang terkena dampak adalah wilayah radius 1,5 kilometer. Jadi, Sidoarjo tidak harus dikosongkan,” kata Imam kepada wartawan.
Menurut dia, informasi yang diterima dari para ahli itu merupakan program panjang, setidaknya butuh 30-50 tahun. Dia-berharap tidak ada pernyataan simpang siur yang merisaukan masyarakat. “Berita wilayah Sidoarjo akan ambles hanya merisaukan masyarakat. Ikutilah informasi dari ahlinya,” tegasnya.
Kondisi masyarakat sekitar semburan lumpur Lapindo sudah memprihatinkan. Pernyataan yang merisaukan hanya akan mengeruhkan suasana.
Sebagaimana diberitakan, zona bencana lumpur adalah kawasan yang berada dalam radius 0 hingga 1,5 kilometer dari pusat semburan lumpur.
Daerah dalam radius 3-5 kilometer dari pusat semburan ditetapkan sebagai zona pengaruh bencana Lumpur. Dari pernyataan itu, banyak orang yang mengasumsikan Sidoarjo harus dikosongkan. Padahal, wilayah Sidoarjo sangat luas. Karena itu, dampak bencana tidak akan mengenai Sidoarjo seluruhnya.
Hingga kini, pemprov belum memikirkan wilayah untuk relokasi zona bencana lumpur karena dianggap masih lama dan butuh waktu bertahap untuk merencanakan program relokasi tersebut. “Itu nanti masuk program bertahap,” katanya.
Pernyataan senada diungkapkan Pengurus Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo yang diwakili ketua barunya, Syaifullah. Dia menyesalkan dan menyayangkan pernyataan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta agar Sidoarjo dikosongkan. Hal tersebut diungkapkan Syaifullah dalam acara serah terima jabatan ketua PD Pemuda Muhammadiyah Daerah Sidoarjo kemarin. Selain serah terima jabatan, dalam acara itu juga diadakan pengobatan gratis, donor darah, serta pemberian santunan bagi anak yatim.
Syaifullah mengungkapkan, peryataan Paskah Suzetta tidak didukung data valid. Menurut dia, Sidoarjo tidak perlu dikosongkan. Dia menambahkan, pernyataan Paskah tersebut akan meresahkan masyarakat Sidoarjo yang berdasar data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo mencapai 1.480.578 orang. (riq/luq)
Saturday, November 23, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
1.Wader kriuk Salah satu yang menjadi produk andalan oleh-oleh khas Sidoarjo adalah Wader kriuks karena wader ini adalah wader pili...
-
Nilai Ekonomi Kandungan Lithium di Lumpur Lapindo Belum Dikaji Selasa, 21 Jun 2011 14:42 WIB Sidoarjo - Semburan lumpur Lapindo di Porong Si...
-
Danau Buaya di Dusun Awar-Awar, Wisata Alternatif di Selatan Sidoarjo 5 June 2023 18:33 PM Wisata Murah Sidoarjo Wisata Dua Musim Danau Buay...
-
Gegap gempita Lomba Rukun Tetangga (RT) Se-Kabupaten Sidoarjo mencapai puncaknya pada Sabtu malam (29/6). Sejak diluncurkan (kick-off) Janua...
-
8 Cafe di Sidoarjo yang Cocok untuk Nongkrong Paling Instagramable dan Hits, Ada yang seperti Era Majapahit! - Rabu, 11 Januari 2023 | 20:30...
No comments:
Post a Comment