Pages

Wednesday, March 3, 2021

Kandungan Lithium di Lumpur Lapindo

Nilai Ekonomi Kandungan Lithium di Lumpur Lapindo Belum Dikaji

Selasa, 21 Jun 2011 14:42 WIB

Sidoarjo - Semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo diyakini mengandung lithium atau bahan baku pembuat baterai. Namun hasil penelitian Japanese Research Institute, Wataru Tanikawa, itu belum final.

"Ada potensi yang kemungkinan lithium. Tapi belum dikonfirmasi nilai ekonomisnya," kata Deputi Operasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Soffian Hadi Joyopranoto saat bincang-bincang dengan detiksurabaya.com melalui sambungan seluler, Selasa (21/6/2011).

Menurut dia, seberapa jauh kemungkinan kandungan lithium tersebut bisa dikelola masih belum diketahui. Sebab menurutnya, penelitian yang dilakukan ahli dari Jepang tersebut membutuhkan waktu lama.

"Dipelajari dulu sebelum dikelola. Tapi konsentrasi (lithiumnya) lebih tinggi dari yang didapat dari laut. Misalnya di laut 1 gram di lumpur bisa 100 gram," terangnya.

Hasil penelitian lain yang dilakukan para ahli di kolam lumpur yang luasanya sekarang mencapai 720 hektar itu, kata dia, menyakini semburan lumpur yang terjadi sejak 2006 itu merupakan fenomena yang unik. Yaitu kombinasi mud vulcano dengan geo thermal (panas bumi).

"Para ahli menyakini kejadian itu kombinasi mud vulcano dengan geo thermal. Sebagian besar mud vulcano berdiri sendiri. Ini kombinasi yang langka dari sisi science," kata Soffian.

"Ini tidak berkorelasi dengan energi. Ini fenomena kebumian," pungkasnya.

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1665117/nilai-ekonomi-kandungan-lithium-di-lumpur-lapindo-belum-dikaji


Dosen ITS Ciptakan Baterai Lithium Dari Lumpur Lapindo

January 6, 2014

SURABAYA, KabarKampus – Lumpur Lapindo telah mendatangkan musibah bagi masyarakat Porong, Sidoharjo. Pasalnya lumpur yang meluap karena kegiatan pengeboran pada tahun 2006 lalu oleh PT Lapindo Brantas ini telah menenggelamkan kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya.

Dari tangan Dr Lukman Noerochim ST MSc MEng dan Dr Ir Amien Widodo MS, lumpur panas tersebut disulap menjadi baterai Lithium. Untuk menyulap lumpur tersebut, mereka memanfaatkan alat pengekstraksi Lithium yang diciptakan sendiri.

Adapun riset terhadap semburan lumpur Lapindo ini berawal dari keinginan Amien Widodo yang menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Bencana ITS untuk memanfaatkan lumpur tersebut. Ia kemudian menggandeng Lukman Noerochim sebagai partner risetnya.

Lukman Noerochim menjelaskan,  setelah beberapa kali melakukan pengujian, mereka menemukan sesuatu yang menarik dalam komponen penyusun lumpur panas Lapindo. Di dalam lumpur tersebut, terdapat kandungan Lithium yang jumlahnya 70 kali lebih besar dibandingkan dengan yang biasa ditemukan di air laut.

“Kandungan Lithium pada lumpur ini benar-benar bisa kita manfaatkan,” ungkapnya.

Penemuan ini kemudian membawa mereka untuk menciptakan sebuah baterai lithium dari lumpur lapindo. Alat tersebut berupa membran yang mampu mengekstrak dan mengolah kandungan Lithium pada lumpur. Hasil estrakan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai katoda untuk pembuatan baterai.

Menurut Lukman, sistem kerja dari membran itu sendiri cukup sederhana. Alat yang mengandung Lithium-Mangan-Dioksida ini hanya tinggal dicelupkan ke dalam lumpur. Kemudian, membran akan bekerja secara otomatis menyerap kandungan Lithium yang ada pada lumpur.

Rencananya, pada 2014 ini, penelitian akan dilanjutkan menuju arah produksi baterai Lithium siap pakai. Hal itu dilakukan mengingat konsumsi baterai Lithium cukup besar. Di samping itu, masyarakat Indonesia juga masih belum mandiri dalam hal pembuatannya.

Ia menambahkan, penelitian ini memang ditujukan untuk mencari nilai guna dari lumpur panas Sidoarjo. Akan tetapi, maksud lain yang tidak kalah penting ialah mengajak pihak-pihak tertentu untuk memikirkan solusi tepat atas musibah yang menimpa masyarakat Sidoarjo tersebut.

“Penelitian ini kami harap bisa memicu pihak lain untuk ikut menyelesaian masalah lumpur Sidoarjo dengan segera,” ungkapnya.

https://kabarkampus.com/2014/01/dosen-its-ciptakan-baterai-lithium-dari-lumpur-lapindo/


Tim ITS Ungkap Lumpur Lapindo Mengandung Lithium, Bahan Baku Baterai

24 Februari 2021 | 17:19 WIB

SuaraJatim.id - Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) dari Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) mengungkap hasil penelitiannya terkait tanah Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Hasilnya, kandungan tanah pada lumpur mengandung lithium.

Hal sama juga diungkap peneliti dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut penelitian mereka, ada potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth) pada tanah tersebut.

ITS melakukan riset pada 2013 silam. Riset dilakukan oleh Amien Widodo dan Lukman Noerochim dan diberi judul "Proses Ekstraksi dan Pengolahan Lithium dari Lumpur Sidoarjo untuk Pembuatan Katoda Baterei Lithium."

Hasil riset tersebut mereka presentasikan di Kantor Staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief di Kompleks Sekretariat Negara

"Lithium merupakan bahan baku pembuatan katoda baterai. Dalam peneltian yang kami kerjakan itu, dalam cairan geotermal Lumpur Sidoarjo terdapat kandungan lithium setinggi 5.81 mg/liter yang mana dapat dijadikan sebagai sumber lithium paling berpotensi," ujar Amin, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (23/2/2021).

Namun, meski demikian, hingga saat ini kandungan logam tanah berupa lithium itu belum diteliti lebih lanjut potensinya. Padahal, permintaan lithium sendiri sangat besar, karena saat ini lithium digunakan untuk salah satu komponen dalam gadget.

"Saat ini belum ada penelitian lanjutan, karena kapasitas saya saat itu adalah geologi maka saya hanya meneliti bagian komponen saja," tambah Amin.

Amin pun menyebutkan bahwa penting untuk dilakukan penelitian lanjutan, jika memang hasil dari lithium yang terdapat di Lumpur Sidoarjo berpotensi menjadi sumber daya dan bahan baku teknologi berkelanjutan maka Lumpur Sidoarjo tidak bisa diolah dengan lebih baik.

https://jatim.suara.com/read/2021/02/24/171959/tim-its-ungkap-lumpur-lapindo-mengandung-lithium-bahan-baku-baterai

Kawasan Industri Halal Sidoarjo

Wapres Minta Jatim Beri Kemudahan Investor di Kawasan Industri Halal Sidoarjo

Rabu 03 Maret 2021

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur aktif mempromosikan kawasan industri halal yang sudah ditetapkan di Sidorajo yaitu Safe and Lock Halal Industrial Park (HIP). Dengan demikian investor dapat segera masuk di kawasan ini.

"Saya harapkan agar pemerintah daerah Jawa Timur aktif dalam mempromosikan kawasan industri halal di Sidoarjo dan memberikan berbagai kemudahan agar para investor dapat segera beroperasi di kawasan ini," katanya dalam webinar 'Menyongsong Era Halal Industri Jawa Timur' yang diselenggarakan UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (3/3/2021).

Safe and Lock Halal Industrial Park sudah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Sidoarjo. Selanjutnya, Ma'ruf berpsan agar kawasan industri halal tersebut dapat segera diisi dengan berbagai produsen industri produk halal.

Di sisi lain, Ma'ruf menilai Provinsi Jawa timur memiliki daya saing industri karena tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang baik, sumber daya alam yang melimpah, serta tersedianya infrastruktur jalan, pelabuhan dan bandara yang memadai.

"Saya mengharapkan agar pemerintah daerah Jawa Timur dapat segera mendorong agar semua fasilitas yang dibutuhkan di dalam suatu kawasan industri halal dapat segara terpenuhi, misalnya fasilitas lembaga pemeriksa halal termasuk ketersediaan penyelia halal, laboratorium, instalasi pengolahan air baku halal, layanan keuangan syariah, dan fasilitas lainnya," tutur Ma'ruf.

Ma'ruf berujar, saat ini pengembangan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tetapi bertujuan untuk untuk menggerakkan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional.

Selain itu pengembangan industri produk halal juga bertujuan untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah dalam rantai pasok industri halal global (halal value chains).

"Semua peluang ini harus ditangkap oleh seluruh pemangku kepentingan di Jawa timur dalam rangka menuju salah satu pusat produk halal di Indonesia," ucapnya.

Pembentukan kawasan-kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri yang sudah ada merupakan salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan. Dengan pembentukan kawasan industri halal, seluruh layanan yang berhubungan dengan kehalalan produk berada dalam satu atap atau one stop service.

Kawasan industri lainnya yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri halal oleh Kementerian Perindustrian adalah Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Banten.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memasuki babak baru dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sejak diterbitkannya Perpres Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). KNEKS diketuai secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden sebagai wakil ketua sekaligus merangkap sebagai ketua harian.

Melalui Perpres ini pengembangan ekonomi dan keuangan syariah difokuskan pada empat bidang, yaitu pengembangan industri produk halal; pengembangan industri keuangan syariah; pengembangan dana sosial syariah; dan pengembangan dan perluasan usaha syariah.


Sumber :

https://economy.okezone.com/read/2021/03/03/320/2371529/wapres-minta-jatim-beri-kemudahan-investor-di-kawasan-industri-halal-sidoarjo

https://ihram.co.id/berita/qktl3s327/pemkab-sidoarjo-percepat-pembangunan-kawasan-industri-halal

Kawasan Industri Halal di Sidoarjo

Pembangunan Kawasan Industri Halal di Sidoarjo Dipercepat

Jumat, 4 Desember 2020

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mempercepat rencana pembangunan kawasan industri halal (KIH) yang diklaim pembangunan kawasan tersebut merupakan satu-satunya di Jatim.

“Sekarang sedang proses pengurukan dan mudah-mudahan Januari dan Februari 2021 selesai proses pengurukan. Kemudian ada tim dari Jakarta yang akan ke sini melakukan verifikasi,” kata Hudiyono Pj Bupati Sidoarjo di Sidoarjo, Jumat (4/12/2020).

Ia mengatakan dari kawasan 410 hektare yang dipersiapkan, ada 148 hektare yang siap dijadikan kawasan industri halal. Pemkab Sidoarjo menyambut baik penunjukan tersebut.

“Karena memang luas wilayah untuk sistem industri luas sekali, areanya sudah siap, masyarakatnya juga sudah siap,” kata Hudiyono seperti yang dilansir Antara.

Ari Suryono Kepala Dinas Penanamam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo mengatakan pihaknya akan mendukung kemudahan perizinan untuk kawasan indutri halal yang dibuat di sebagian kawasan “safe and lock“.

“Indutri halal perlu didorong karena begitu besarnya potensi produk halal baik di dalam atau luar negeri,” kata Ari.

Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, berdirinya KIH di Jatim akan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia. Ia berharap produk makanan halal di Indonesia tembus 10 besar dunia.

Saat ini produk busana halal Indonesia telah menjadi yang terbesar kedua di dunia. Ia juga berharap semakin banyak produk halal yang berkualitas. Baik untuk pasar konsumsi dalam negeri maupun untuk melayani kebutuhan produk halal dunia.

Jumlah penduduk muslim dunia sangat besar. Menurut Global Population (2019), penduduk Muslim dunia tercatat 24 persen. Setara 1,9 miliar orang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Saat ini tercatat 229 juta jiwa.


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/pembangunan-kawasan-industri-halal-di-sidoarjo-dipercepat/