Pages

Monday, October 9, 2023

Kerajaan Jenggala

Kerajaan Janggala atau nama lainnya Jenggala adalah salah satu kerajaan Hindhu yang terletak di kawasan Sidoarjo Jawa Timur. Sama seperti kerajaan pada umumnya, Jenggala juga mempunyai silsilah kerajaan, masa kejayaan hingga peninggalan-peninggalannya. Bahkan keberadaan kerajaan ini dianggap penting bagi kerajaan-kerajaan lain yang ada di sekitarnya.

Nah, buat yang mau tahu lebih detail mengenai sejarah Kerajaan Jenggala, Kami akan mengulas secara lengkap tentang kerajaan ini beserta kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya masyarakatnya. Yuk, simak.


Sejarah Kerajaan Jenggala 

Kerajaan Jenggala diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 1042 yang merupakan salah satu dari dua kerajaan pimpinan Airlangga dari wangsa Isyana. Kerajaan yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa timur ini berakhir pada tahun 1930-an. Menurut catatan sejarahnya, nama Jenggala berasal dari kata ‘Hujung Galuh’, serta dalam catatan Cina menyebutkan’Jung-ya-lu’.

Hujung Galuh menjadi bagian dari kota Surabaya yang berada di daerah muara sungai Brantas. Pada zamannya, daerah tersebut dijadikan sebagai pelabuhan penting dimana bukan hanya untuk kerajaan Jenggala saja melainkan juga beberapa kerajaan lainnya seperti Majapahit, Singhasari, Kediri dan Kahuripan. Meskipun begitu, Kerajaan Janggala dan Kadiri tidak pernah akur dan mereka selalu terlibat konflik meskipun berasal dari satu kerajaan yang sama.

Sementara bersama Kerajaan Kahuripan, justru Kerajaan Jenggala dapat tumbuh semakin cepat karena Mapanji Garasakan sebagai raja pertamanya mempunyai kemampuan untuk melakukan diplomasi serta mengatur pemerintahan di daerah kekuasaannya. Perkembangannya bahkan tidak hanya dilihat dari sektor pemerintahannya hanya saja, melainkan ekonomi, karya sastra dan kesenian. Secara internasional pada saat itu Kerajaan Jenggala juga diakui oleh kerajaan-kerajaan lainnya dari India, Tiongkok serta negara lainnya.


Lokasi, Letak Geografis Dan Peta Wilayah

Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, Kerajaan Jenggala berlokasi di Sidoarjo provinsi Jawa timur.

Pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala beribukota di Kahirpan yang kepemimpinan pertama kalinya diserahkan kepada Mapanji Garasakan. Namun sayangnya, tidak ada satu peninggalan pun yang benar-benar memastikan di mana tempatnya lokasi kerajaan Jenggolo. Beberapa sumber sejarah menyebutkan tentang keraton Jenggolo, tapi juga tidak dijelaskan secara gamblang titik lokasinya berada di Sidoarjo bagian mana.

Hal itu karena tidak adanya kitab-kitab peninggalan kerajaan Jenggolo yang dapat menunjukkan lokasi dan pusat pemerintahan kerajaan ini. Sehingga banyak bermunculan pendapat-pendapat para ahli sejarawan tentang lokasi Kerajaan Jenggala. Salah satunya menurut tulisan dari buku sejarah Sidoarjo yang dibuat pada tahun 1970, menyebutkan letak Keraton Jenggolo berada di sungai pepe yang diungkapkan berdasarkan penemuan beberapa arca di lokasi tersebut.

Dari buku tersebut menjelaskan bahwa lokasi Keraton Jenggolo tepatnya berada di kecamatan Gedangan. Namun pendapat lain menyebutkan bahwa Keraton Jenggolo berada di alun-alun sama seperti pusat kota Sidoarjo saat ini. Pendapat tersebut didasarkan karena adanya arca Batara Ismaya dan patung katak raksasa yang ada di alun-alun hingga tahun 1975.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Larangan, Kecamatan Candi, dulunya adalah salah satu wilayah kekuasaan dan pusat militer Kerajaan Jenggala. Pendapat tersebut didukung karena beberapa penemuan benda purbakala saat penggalian tahun 1980-an diantaranya seperti gelang lengan, rompi perang, perhiasan dan pedang. Meskipun tidak disebutkan sebagai pusat pemerintahan, tapi wilayah Larangan diyakini merupakan kompleks kemiliteran pada zaman kekuasaan Kerajaan Jenggala.


Silsilah Raja   

Periode Kerajaan Jenggala hanya dipimpin oleh tiga raja saja, sehingga kekuasaan kerajaan ini terhitung cukup pendek. Beberapa nama raja raja yang pernah memimpin Kerajaan Jenggala diantaranya Mapanji Garasakan, Mapanji Alanjung Ahyes, dan Samarotsaha. Kepemimpinan raja di Kerajaan Jenggala diketahui berdasarkan peninggalan prasasti seperti berikut ini:

Prasasti Turun Hyang II (1044), prasasti Malenga (1052) dan prasasti Kambang Putih menunjukkan kepemimpinan dari raja Mapanji Garasakan.

Prasasti Banjaran (1052) menunjukkan kepemimpinan Alanjung Ahyes

Prasasti Sumengka (1059) menunjukkan kepemimpinan Samarotsaha

Sayangnya tidak ada informasi secara jelas bagaimana kehidupan dari setiap kepemimpinan Kerajaan Jenggala tersebut. Diketahui bahwa pada masa kepemimpinan dari Mapanji Garasakan kerajaan pernah terlibat perang dengan Kerajaan Kediri. Akibat peperangan tersebut membuat Jenggala terpaksa memindahkan pusat pemerintahannya ke Lamongan dan menjadi awal mula keruntuhan kerajaan.


Kehidupan Di Kerajaan Jenggala

Kehidupan politik, ekonomi dan budaya di Kerajaan Jenggala memang tidak banyak diceritakan. Namun kami akan mencoba untuk merangkum sedikit tentang setiap sisi kehidupan di Kerajaan Jenggala tersebut berikut ini:


1. Kehidupan Politik

Secara politik, pusat kekuasaan Kerajaan Jenggala berhasil menguasai wilayah muara sungai yang dijadikan sebagai jalur perdagangan. Sehingga di wilayah sungai Porong tersebut, menjadi titik pusat pemerintahan sekaligus perekonomian Kerajaan Jenggala. Sementara periode kepemimpinan di Kerajaan Jenggala hanya sampai pada raja ketiga saja sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Kediri.


2. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan perekonomian dari Kerajaan Jenggala pada awal pemerintahannya terbilang maju sangat pesat. Karena sejak masa kepemimpinan raja pertama Mapanji Garasakan memiliki kemampuan melakukan diplomasi ke berbagai daerah kekuasaan dan mengatur pemerintahan dengan baik. Bahkan kerajaan ini berhasil menguasai wilayah jalur perdagangan Sungai Porong dan menjadi pusat perdagangan terbesar kedua di nusantara setelah Kerajaan Sriwijaya. Melihat pesatnya perekonomian di Kerajaan Janggala  bisa disimpullkan bahwa rakyat dari kerajaan ini pun sudah mengenal uang.


3. Kehidupan Budaya

Perkembangan Kerajaan Jenggala tidak hanya dari sektor pemerintahan dan ekonominya saja, melainkan juga kesenian dan karya sastra. Namun dalam catatan sejarah tidak ada yang menyebutkan atau menjelaskan secara terperinci bagaimana kehidupan budaya, kesenian dan karya sastra yang ada di kerajaan ini. Prasasti-prasasti peninggalan dari Kerajaan Jenggala pun hanya menunjukkan masa pimpinan setiap raja kerajaan, tapi tidak secara gamblang menyebutkan tentang kehidupan budaya di Kerajaan Jenggala.


Masa Kejayaan Kerajaan Jenggala

Masa kejayaan Jenggala terlihat pada periode pertama pemerintahan, yaitu pada masa kepemimpinan Mapanji Garasakan. Seperti yang telah kami ceritakan sebelumnya, pada masa pemerintahan Mapanji Garasakan berhasil membawa Kerajaan Jenggala menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Nusantara.

Bahkan perkembangan dari Kerajaan Jenggala ini jauh lebih besar daripada kehidupan Kerajaan Kahuripan pada waktu itu (kerajaan lainnya dari hasil pemisahan Kerajaan Airlangga). Wilayah kekuasaan Kerajaan Jenggala pun sangat luas dengan sistem perekonomian yang sangat maju. Sayangnya, masa kejayaan Kerajaan Jenggala hanya berhenti pada periode pemerintahan Mapanji Garasakan sebelum akhirnya terus mengalami penurunan.


Penyebab Keruntuhan        

Puncak kejayaan dan penyebab runtuhnya Kerajaan Jenggala sebenarnya sulit untuk dipahami karena terjadinya masa kegelapan. Namun berdasarkan penemuan dari Prasasti Ngantang tahun 1035 diketahui bahwa kerajaan ini ditaklukkan oleh Sri Jayabhaya raja Kadiri. Dengan semboyannya yang sangat terkenal yaitu Panjalu Jayati, atau Kadiri Menang, Jenggala akhirnya menjadi bawahan dari Kerajaan Kediri.

Runtuhnya Kerajaan Jenggala tersebut terjadi pada masa pemerintahan Mapanji Lanjung Ahyes karena sering mendapatkan serangan dari Kerajaan Kediri. Melihat dari catatan sejarah tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyebab keruntuhan Kerajaan Jenggala adalah penaklukan atau serangan dari kerajaan lain. Melalui penaklukan tersebut membuat masa Kerajaan Jenggala berakhir dan berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri.

Berdasarkan prasasti Turun Hyang II menjadi bukti adanya peperangan antara Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri sepeninggalan Airlangga. Sementara kemenangan Kerajaan Kediri atas peperangan dengan Kerajaan Jenggala tercatat pada prasasti Ngantang


Peninggalan Kerajaan          

Periode Kerajaan Jenggala dimulai tahun 1042 dan berakhir pada tahun sekitar 1130 an. Salah satu kerajaan nusantara yang berlokasi di kabupaten Sidoarjo Jawa Timur ini cukup minim di ketahui mengenai peninggalan situsnya. Berikut ini beberapa situs peninggalan Kerajaan Jenggala yang ada dalam catatan sejarah:


1. Candi Prada

Kerajaan Jenggala adalah salah satu kerajaan bercorak agama Hindu-Budha, sehingga tak heran jika candi menjadi salah satu situs peninggalannya. Candi peninggalan ini berada di dusun Reno Pencil Sidoarjo, tapi sayangnya sudah dirusak oleh penduduk pada tahun 1965. Padahal peninggalan dari Kerajaan Jenggala cukup minim, sehingga sangat disayangkan jika salah satu peninggalan yang berharga ini harus dirusak.

Candi yang berada di kawasan porong-sidoarjo tersebut merupakan situs purbakala peninggalan Mpu Baradah. Di sekitar situs candi tersebut juga ditemukan prasasti Watumanak di mana oleh warga setempat menyebutnya sebagai Punden Prada. Menurut informasi sejarahnya, Mpu Baradah membuat situs candi tersebut sebagai sarana pemujaan terhadap sang Hyang Batara Ismaya atau Batara Kartika.


2. Prasasti Turun Hyang II Dan Sirah Keting

Peninggalan berupa prasasti ini menceritakan tentang adanya peperangan antara Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Jenggala. Sejak awal mula pemisahan kedua kerajaan tersebut dari Kerajaan Airlangga memang tidak pernah akur. Prasasti yang ditulis pada tahun 1104 ini menceritakanmengenai kalahnya Kerajaan Jenggala pada peperangan yang dipimpin oleh Sri Jayabhaya.


3. Situs Tumpukan Batu Bata Di Sidoarjo

Belum lama ini di daerah persawahan Desa Urang Agung Sidoarjo ditemukan sebuah situs bersejarah yang konon merupakan bekas peninggalan dari Kerajaan Janggala. Situs yang ditemukan tersebut berupa tumpukan batu bata seluas sekitar 4 meter persegi yang ditemukan oleh penduduk desa area sawah saat menggali. Namun sayangnya tidak ada informasi lengkap terkait situs peninggalan ini, termasuk mengenai kapan tahun dibuatnya.


4. Sumor Kuno

Ada satu lagi benda yang didugamerupakan peninggalan dari Kerajaan Jenggala Sidoarjo yaitu Sumor Kuno yang digunakan untuk berbuat klenik. Benda tersebut berada di tengah area tambak, tepatnya di desa Pepe Tambak, Sedari, Sudoarjo. Banyak orang dari berbagai wilayah mengunjungi tempat keberadaan Sumor Kuno ini.

Pengunjung biasanya datang pada malam Jumat atau malam suro untuk melakukan sesuatu karena peninggalan tersebut masih dikeramatkan. Penduduk sekitar menceritakan bahwa biasanya pengunjung yang mendatangi sumor kuno guna untuk mencari batu mustika atau benda kuno seperti keris berukuran kecil. Pengakuan dari penduduk sekitar memang sering benda-benda kuno di Sumor Kuno, tapi tidak banyak yang berani membawa pulang. Menariknya, sumur tersebut masih bersih dan tetap segar sehingga masih bisa digunakan sebagaimana sumur pada umumnya.


Sumber :

https://www.selasar.com/kerajaan/jenggala/

Saturday, September 23, 2023

Dalang cilik Mulki Aiman

Dalang cilik Mulki Aiman ramaikan "Ma'arif Fair 2023" Sidoarjo

 Kamis, 21 September 2023 17:33 WIB

Dalang cilik Mulki Aiman Dharma Anugerah ikut meramaikan kegiatan "Ma'arif NU Fair 2023" di Alun-Alun Sidoarjo, Rabu (20/9). (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

Harapan saya, Mulki Aiman bisa melestarikan budaya yang bernilai luhur dan penuh dengan suri tauladan ini

Sidoarjo (ANTARA) - Dalang cilik Mulki Aiman Dharma Anugerah ikut meramaikan kegiatan "Ma'arif NU Fair 2023" dengan membawakan cerita "Pandawa Syukur" yang digelar di Kabupaten Sidoarjo.

Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo itu membawakan kisah tentang prosesi syukuran keluarga Pandawa atas keberhasilannya naik tahta di kerajaan Indraprasta.

Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis, dengan lincah dua tangan kecil Mulki Aiman memainkan beragam jenis wayang yang dijejer di kanan dan kiri "kelir" (kain yang dibentangkan sebagai tempat dalang memainkan wayang). 

Keahliannya mengubah suara yang disesuaikan dengan karakter wayang sedang dimainkan membuat para penonton semakin tertarik dan terpesona dengan penampilannya. 

Mulki Aiman mengaku memang sejak kecil tertarik dengan kesenian wayang karena sang ayah sering mangajaknya menonton pagelaran wayang di berbagai tempat.

Karena ingin belajar, maka sang ayah berupaya mencarikan guru dalang. Yang menjadi pilihan adalah Bambang Prayugo, salah satu dalang asal Sedati Sidoarjo. 

"Sangat sulit menemukan guru dalang, karena memang tidak banyak yang menggeluti kesenian ini. Sampai akhirnya saya menemukan dalang Bambang Prayugo yang tempatnya cukup jauh dari rumah saya. Dulu satu minggu dua kali, sekarang satu minggu sekali," kata ayah Mulki Aiman Dharma Anugerah, Darno,

Dalam jangka waktu satu tahun ia sudah berani tampil menjadi dalang di RT-nya. Berlanjut hingga RW, kecamatan dan sekarang di tingkat kabupaten mewakili sekolahnya MI Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo dalam kegiatan Ma'arif Fair 2023.

Ia bahkan pernah juga tampil di Taman Budaya Solo, Jawa Tengah. 

Darno mengakui memang butuh kesabaran dan ketelatenan dalam menempa Mulki Aiman untuk menjadi dalang yang andal. 

"Harapan saya, Mulki Aiman bisa melestarikan budaya yang bernilai luhur dan penuh dengan suri tauladan ini," kata dia.


Sumber :

https://jatim.antaranews.com/berita/732921/dalang-cilik-mulki-aiman-ramaikan-maarif-fair-2023-sidoarjo

Wednesday, September 20, 2023

Sidoarjo Bakal Bangun Overpass Sepande

Urai Kemacetan Sepande, Sidoarjo Bakal Bangun Overpass

Rabu, 20 September 2023, 12:13 WIB


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo bakal membangun overpass (jalan layang) untuk mengurai kemacetan di Desa Sepande, Kecamatan Candi. Proyek ini akan dijalankan Pemkab Sidoarjo bekerja sama dengan PT Jasa Marga pada 2024.

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan dalam waktu dekat ini akan melakukan peninjauan lapangan untuk melihat tingkat urgensi pembangunan overpass tersebut.

“Rencana akan kami tinjau untuk melihat tingkat urgensinya. Selain overpass di Raya Sepande, kami nanti juga akan meninjau overpass Sidokepung, overpass Sukolegok dan overpass Sepande yang berada di sisi utara. Jika memungkinkan akan dibangun sekaligus,” ucapnya.

Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor menyebut penambahan overpass ini mengingat tingginya volume kendaraan yang melewati Jalan Raya Sepande. Dampaknya, timbul kemacetan cukup panjang.

Nantinya, sambung dia, overpass akan dibangun di sisi selatan overpass yang sudah ada. Sehingga, akan ada dua jalur yang langsung dapat dilalui kendaraan roda empat.

“Namun, kami akan melihat mana yang lebih urgent untuk dibangun. Saat ini yang ramai dilewati kendaraan adalah overpass Raya Sepande,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono mengatakan, kondisi Overpass Raya Sepande saat ini tidak dapat dilewati berpapasan. Dengan lebar sekitar 5 meter, kendaraan roda empat yang lewat harus bergantian menunggu rambu lalu lintas yang mengaturnya.

“Kami akan menjalin kerjasama dengan PT. Jasa Marga untuk membangun overpass Raya Sepande sisi selatan,” ungkapnya Rabu (20/9/2023).

Dwi menambahkan jika rencana itu terealisasi, pembangunannya akan dimulai pada 2024 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dikerjakan oleh PT. Jasa Marga. “Untuk besaran anggaran murni dari APBN bukan dari APBD Sidoarjo,” terang Dwi.

Dwi juga menyebut langkah penambahan overpass dengan lebar 6-7 meter dari timur ke barat ini dapat mengurangi kemacetan. Sebab beberapa overpass yang ada di Sidoarjo sudah menerapkannya.

“Ini menjadi solusi agar kendaraan dari dua arah tidak perlu bergantian untuk lewat, penambahan overpass ini sudah diterapkan di overpass Masangan Wetan, overpass Jumputrejo, overpass Wage Taman dan overpass Durungbanjar Candi,” ujarnya. 


Sumber :

https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/urai-kemacetan-sepande-sidoarjo-bakal-bangun-overpass/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Monday, August 7, 2023

PLN targetkan pasang 84 ribu lebih "Smart Meter AMI" di Sidoarjo

Selasa, 11 Juli 2023 12:15 WIB

PT PLN (Persero) menargetkan dapat memasang sebanyak 84 ribu lebih Smart Meter Advanced Metering Infrastructure (AMI) di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur sebagai upaya peningkatan layanan kepada pelanggan.

"Kami menyasar 84 ribu lebih pelanggan yang akan diganti Smart Meter AMI di rumahnya. Target Desember 2023 tuntas," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Lasiran, di Surabaya, Selasa.

Lasiran memaparkan Smart Meter AMI merupakan digitalisasi layanan PLN untuk meningkatkan akurasi pembacaan meter.

"Teknologi terbaru yang ditawarkan AMI ini memberikan kemudahan bagi pelanggan melakukan monitoring dan kontrol penggunaan listrik secara real-time. Bagi PLN, pembacaan meter dilakukan jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi billman ke lokasi," ujar Lasiran.

Smart Meter AMI merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif mulai dari energi, tegangan, arus, dan lainnya.

Selanjutnya, dengan sistem ini para pelanggan bisa mengetahui profil penggunaan energi listrik sekaligus tagihan listrik berjalan. Pelanggan juga bisa menghitung energi listrik secara mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.

Lebih lanjut, ia menambahkan penggantian kWh meter lama ke Smart Meter AMI dilakukan secara gratis dan tidak akan membebani pelanggan. Dalam penggunaan Smart Meter AMI, PLN juga mengedepankan keamanan data pelanggan.

"Proses penggantian ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pelanggan dengan pemakaian listrik tinggi dan akan berlanjut hingga mencakup seluruh pelanggan di Sidoarjo. Mohon kooperatifnya untuk menerima petugas kami yang akan melakukan penggantian. Pastikan petugas beridentitas resmi PLN," katanya  pula.


Sumber :

https://jatim.antaranews.com/berita/714732/pln-targetkan-pasang-84-ribu-lebih-smart-meter-ami-di-sidoarjo

Tuesday, August 1, 2023

Gitar Luna Guitarworks dari Sidoarjo

Luna Guitarworks, Gitar dari Sidoarjo yang Jadi Langganan Musisi Lokal dan Asing

05/12/2022

Pasar alat musik bisa dikatakan terus ada. Akan tetapi di Indonesia, belum banyak pelaku usaha lokal yang menggarap pasar ini. Padahal, selain pangsa pasar yang besar, Indonesia juga memiliki bahan baku yang melimpah. 

Sehingga bisnis alat musik sangat potensial untuk dikembangkan. Berangkat dari keprihatinan tersebut seorang pemuda dari Sidoarjo Jawa Timur, Tatag Bintara Yudha memilih untuk mengawali bisnis membuat gitar dengan brand Luna Guitarworks. 

Mengutip Antara, Senin (5/12/2022), usaha Tatag ini didirikan sejak 2016 karena didorong oleh keresahannya tentang produk alat musik yang tidak diproduksi oleh perajin lokal. Gitar yang diproduksi oleh Luna Guitarworks dibuat secara custom dan dikerjakan secara hand made berdasarkan pesanan yang diterima. 

Oleh karena itu, proses pengerjaannya membutuhkan waktu selama dua bulan hingga satu tahun. "Saya ingin suarakan bahwa produk anak bangsa adalah yang terbaik dan sudah ada marketnya di luar negeri. Indonesia tidak kekurangan sumber daya, kita punya bargaining sebagai produk anak bangsa," kata Tatag dikutip dari Antara. 

Hingga saat ini, pembeli dari Luna Guitarworks pun beragam, mulai dari musisi seperti Lilo KLa project, gitaris BIP, pemain bass Jazz Franky Sadikin, hingga beberapa pejabat di tanah Air seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. 

Dari uar negeri, konsumen Luna Guitarworks berasal dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, London, Kanada, Turki, hingga Jepang. Musisi luar negeri termasuk Jon Bodan dan gitaris Beyonce pun turut menggunakan produk buatan Tatag. 

Atas keberhasilan tersebut, pemerintah melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Tatag lantaran dia dianggap sebagai pelaku UMKM yang turut mempromosikan gitar buatan Indonesia ke dunia internasional. 

Menurut Sandiaga, ini menjadi bukti bahwa produk-produk asli Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing di dunia internasional. "Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Luna Guitarworks yang sudah mempromosikan butik gitar asli Indonesia ke dunia internasional lewat keunikan desain gitar yang dibuat," kata Sandiaga. 

Dia berharap apa yang sudah dilakukan UMKM tersebut dapat menginspirasi pelaku-pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk terus berkarya memajukan ekonomi kreatif di Indonesia.


Sumber :

https://umkm.kompas.com/read/2022/12/05/114443683/luna-guitarworks-gitar-dari-sidoarjo-yang-jadi-langganan-musisi-lokal-dan-asing.

Saturday, June 24, 2023

Biskuit Brownies Arso

Dari Sidoarjo, Biskuit Brownies Arso Kini Dinikmati di Delapan Negara

"Jangan pernah menganggap bisnis sebagai sampingan"

Kamis, (22/6/2023)

Berbeda dari kebanyakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memulai usaha karena aji mumpung atau coba-coba, Jalin Setiarsa (47) justru sudah menata bisnis sejak sebelum dia menggelutinya. Hasilnya, produk biskuit brownies miliknya bisa menjadi komoditas ekspor.  

Cerita kesuksesan pria yang biasa dipanggil Arso ini bermula pada tahun 2016 lalu. Setelah 12 tahun bekerja di salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, ia memilih mengundurkan diri. Arso nekat keluar karena ingin membangun sebuah bisnis sendiri.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, Arso akhirnya menjatuhkan pilihannya pada usaha kuliner. “Tapi kemudian, kuliner apa yang tepat? Itu juga saya gak asal pilih. Saya tanya dulu ke beberapa analis bisnis,” ujarnya kepada IDN Times, Kamis, (22/6/2023). Beberapa teman analis kemudian menyarankannya untuk menggeluti bisnis camilan. Alasannya, berdasarkan penelitian 1 dari 3 orang punya hobi nyemil. 

Dari saran para analis ini juga ia memutuskan untuk memproduksi makanan ringan yang berbahan dasar cokelat. “Akhirnya saya pilih brownies. Cuma kan saya sejak awal sudah menyiapkan produk yang siap ekspor. Jadilah produk yang lebih awet berupa biskuit. Brownies ini sejak 2017 lalu,” kata dia. “Nah, biar beda dan gak ada yang meniru, saya tambahkan ketan,” ujarnya lagi. Ia pun tak mau main-main dengan bisnisnya. Arso mengaku sejak awal tak mau menganggap usaha ini sebagai sampingan. 

Keseriusan Arso berbuah manis. Respons pasar terhadap produknya sangat positif. Untuk memperlebar bisnisnya, ia pun mengikut berbagai komunitas UMKM dan pelatihan. Salah satu yang ia ikuti adalah program BRIncubator pada tahun 2018. BRIncubator sendiri adalah program inkubasi bisnis yang dikelola oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia mengaku mendapatkan banyak hal dari pelatihan yang diadakan. 

Tiga tahun berjalan, produk Arso yang diberi nama dagang It’s Me Time itu kian diminati. Pada tahun 2019, ia sudah mampu memproduksi 17 ribu bungkus biskuit brownies kemasan 70 gram dalam sebulan. Kegigihannya ini pun dilirik oleh BRI. Ia dipilih menjadi salah satu peserta program BRIlianprenuer. Program itu merupakan pameran yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli dari luar negeri. “Saat itu ada 30 buyers dari luar negeri,” ujarnya. 

Tak disangka, dari kesempatan itu ia bisa memikat pembeli dari Uni Emirat Arab, Australia dan Belanda. Secara total, ia diminta menyiapkan 17 kontainer. Ia senang tapi bingung, terlebih soal permodalan. Saking besarnya modal yang harus dikeluarkan, kata Arso, pihak BRI pusat akhirnya yang turun tangan. Dari bank plat merah ini, Arso mendapat pinjaman modal sebesar Rp5 miliar. 

Namun, pandemi membuat rencananya berantakan. Arso sempat khawatir lantaran pihak pembeli menyatakan pengiriman harus ditunda untuk waktu yang belum ditentukan. Namun, penundaan itu disikapinya sebagai dengan bijak. Ia menggunakannya untuk melengkapi berbagai serfikasi usaha, salah satunya adalah tentang Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikasi ini menjadi syarat mutlak komoditi ekspor. 

Setelah tertunda nyaris dua tahun, kran ekspor produk biskuit brownies Arso akhirnya terbuka pada 2021. Ia menjadi sedikit dari UMKM yang bisa memasarkan produknya ke negara lain. “Sekarang Alhamdulillah sudah ke delapan negara, Hongkong, Arab Saudi, Australia, Turki, Malaysia, Singapura, serta Jepang,” kata Arso. Turki menjadi salah satu pasar terbesar dengan 36 ribu bungkus sekali kirim. 

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Arso sekarang memilki tujuh orang karyawan dengan kapasitas produksi hingga 600 bungkus per hari. Tak cuma di luar negeri, Arso mengatakan bahwa pasar lokal juga masih menjadi tujuan utamanya. Untuk menopang pembeli dalam negeri Arso bekerjasa sama dengan 147 reseller di seluruh Indonesia. “Intinya kalau menurut saya, usaha itu tergantung pada niatnya. Kalau niatnya cuma sampingan, ya hasilnya juga sampingan,” ujar Arso. 

Langkah berani Arso perlu ditiru oleh UMKM di seluruh Indonesia. Sebab, UMKM yang menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia justru belum banyak berkontribusi pada nilai ekspor Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, kontribusi ekspor UMKM hanya 15 persen dari keseluruhan produk ekspor non-migas Indonesia. Angka ini di bawah negara lain. Thailand misalnya, UMKM mereka mampu berkontribus hingga 17 persen. 

Sementara itu, Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa telah memberikan banyak ruang bagi UMKM untuk go international. Salah satunya melalui program BRIlianprenuer. Menurut dia, UMKM saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. 

“BRI melihat adanya peluang besar bagi produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain,” ujar Sunarso dalam keterangan tertulisnya.


Sumber :

https://jatim.idntimes.com/life/inspiration/faiz-nashrillah/dari-sidoarjo-biskuit-brownies-arso-kini-dinikmati-di-delapan-negara

Sunday, June 18, 2023

5 Candi Di Sidoarjo Jawa Timur

5 Candi Di Sidoarjo Jawa Timur, Wajib Dikunjungi Bagi Pecinta Wisata Sejarah!

- Senin, 19 Juni 2023 | 06:00 WIB

  

Wisata sejarah tentunya sangat dibutuhkan bagi kalian yang sering dan suka untuk mengungkit dan memperdalam masalah sejarah. Karena, sejarah adalah hal yang perlu digali kembali ilmunya, wawasannya, supaya tidak hilang akan perkembangan zaman modern sekarang.

Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur, di mana Sidoarjo juga terkenal sebagai kabupaten yang menawarkan banyak tempat wisata yang mengandung unsur sejarah.

Beberapa wisata yang bisa dikatakan wajib bagi pecinta sejarah adalah candi yang ada di Sidoarjo tersebut, apalagi candi di Sidoarjo ada beberapa masih berdiri kokoh dan juga menarik untuk dikunjungi.

Selain berdiri kokoh, spot yang bagus juga menjadikan keunikan tersendiri dari beberapa wisata candi yang ada di Sidoarjo tersebut. Dan penulis akan memaparkan setidaknya 5 wisata candi di Sidoarjo Jawa Timur yang harus kalian kunjungi, bagi kalian yang suka berwisata sekalian belajar akan sejarah. 


Pertama, Candi Sumur.

Beberapa dari kalian tentunya ada yang sudah tidak asing kalau mendengar nama Candi Sumur. Candi sumur merupakan nama salah satu candi yang ada di Sidoarjo yang cukup popular dikalangan warga lokal maupun wisatawan luar negeri.

Candi satu ini memiliki bentuk bangunan yang unik dan sangat menarik. Meskipun bentuk candi sudah tidak utuh, tetapi di sisi lain menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Candi sumur ini berlokasi di Candipari Kulon, Candipari, kecamatan Porong, Sidoarjo. Konon katanya Candi Sumur ini dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat atau adik angkat dari Putra Prabu Brawijaya.

Candi sumur ini merupakan salah satu cagar budaya di kabupaten Sidoarjo yang bisa kalian kunjungi.


Kedua, Candi Pari.

Candi pari ini juga termasuk candi yang sangat popular dan juga ramai didatangi para wisatawan. Candi ini juga tidak jauh dari candi sumur, letaknya berada di jalan Purbakala, Porong, Sidoarjo. Bangunan candinya yang megah dan rumput taman di sekeliling yang terawat menjadikan Candi Pari tanpak megah dan indah.

Meskipun didirikan sudah lumayan lama, tetapi candi ini masih kokoh berdiri. Menurut batu yang ada dibagian gerbang, candi ini tertulis dibangun pada tahun 1293 saka, atau 1371 Masehi.


Ketiga, Candi Tawangalun.

Candi satu ini juga termasuk candi yang sering dikunjungi. Letaknya berada di jalan Tawangalun, Buncitan, Sedati, Sidoarjo.

Candi tawangalun ini merupakan candi peninggalan Majapahit, meskipun beberapa sisi candi yang tidak kokoh, tetapi candi satu ini juga mempunyai nilai sejarah dan juga menjadi daya tarik sendiri untuk didatangi oleh para wisatawan.

Candi tawangalun ini sempat mengalami pemugaran dengan pada pagian atapnya serta dinding candi. Lokasinya yang berada diperbukitan dan jauh dari pemukiman menjadikan area candi menjadikan suasana yang sejuk dan juga tenang.


Keempat, Candi Medalem.

Candi ini juga termasuk candi yang popular di kalangan warga lokal, lokasinya terletak di daerah Medalem, Tulangan, Sidoarjo. Lokasinya yang mudah dicari juga menjadikan pengunjung mudah dalam menuju ke area wisata sejarah di Candi Medalem tersebut.

Walaupun candi medalem ini tidak semegah candi lainnya, tetapi kisah sejarahnya juga sangat besar dan bisa dipelajari. Di sana banyak memiliki cerita, di mana konon katanya di wilayah candi ini dulunya hanya lahan yang ditumbuhi pohon-pohon besar.

Kemudian, juru kuncinya mendapat bisikan bahwa di bawah pohon terdapat sebuah candi, oleh sejak itulah ini kawasan dikenal sebagai wisata candi di Sidoarjo.


Kelima, Candi Dermo.

Diantara beberapa candi yang lainnya, Candi Dermo juga bisa kalian kunjungi saat datang ke kabupaten Sidoarjo. Candi yang satu ini lokasinya berada di dusun Candi Santren, kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Candi dermo ini merupakan candi peninggalan dari masa klasik hindu budha.

Beberapa ahli juga mengatakan, bahwa candi satu ini dibangun dari abad ke-14.***


Sumber :


Monday, June 12, 2023

Optimalkan Penjualan Produk Kupang Sidoarjo Lewat Medsos

Mahasiswa Untag Optimalkan Penjualan Produk Kupang Sidoarjo Lewat Medsos

13/06/2023061

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik 11 Juni 2023, Reta Is Aini melakukan Kuliah kerja nyata ( KKN) di Desa Balonggabus Kecamatan, Candi  Sidoarjo. Mahasiswa prodi Administrasi Niaga melakukan pendampingan KKN dengan bimbingan dari dosen pembimbing Fatkhurrohman, S.T.,M.Eng.

Desa Balonggabus dipilih sebagai lokasi KKN dengan tujuan untuk memberikan dukungan dan kontribusi kepada masyarakat desa dalam berbagai aspek pembangunan. “Salah satu fokus kegiatan KKN yang dilakukan oleh Reta melakukan kegiatan Pelatihan Pengoptimalan Daya Jual Produk Kupang Melalui Media Sosial,” jelas Reta, 11/6/2023.

Dengan kegiatan ini, Reta berusaha untuk memberikan pelatihan dan pemahaman tentang pengoptimalan daya jual produk melalui media sosial terutama instragram kepada para pelaku usaha desa, media sosial adalah sebuah media online yang banyak diketahui oleh kalangan masyarakat yang menjadi alat yang efektif dan dapat menarik minat calon konsumen melalui promosi dan meningkatkan bisnis semakin berkembang.

Selama kegiatan KKN berlangsung, Reta melakukan berbagai kegiatan seperti memberikan berbagai penyelenggaraan media sosial dan memberikan konsultasi serta pembinaan pada pelaku usaha serta membantu dalam pemasaran yang tepat bagi produk mereka. “Dalam pelaksanaan kegiatan ini mendapat tanggapan dari masyarakat setempat dan mendapat dukungan yang antusias dari warga, sebagaimana yang dilakukan oleh desa bahwa kegiatan KKN mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini sangat bermanfaat bagi warga,” pungkas Reta.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan sebuah pengalaman belajar yang berbeda bagi mahasiswa serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat.

Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan dapat memberikan motivasi dan inovasi dalam pembangunan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan KKN mendorong pemberdayaan sumber daya manusia dalam proses pembangunan, yaitu melibatkan mahasiswa dan masyarakat dalam sebuah interaksi dan komunikasi, sehingga mahasiswa dapat menghubungkan antara konsep akademis dengan realitas kehidupan di masyarakat.


Sumber :

https://nawacita.co/index.php/2023/06/13/mahasiswa-untag-optimalkan-penjualan-produk-kupang-sidoarjo-lewat-medsos/

Friday, June 9, 2023

Komunitas Sidoarjo Masa Kuno

Komunitas Sidoarjo Masa Kuno, Lestarikan Cagar Budaya Melalui Cerita Tutur

9 June 2023 11:42 AM

Ketua Komunitas Sidoarjo Masa Kuno  dr Sudi Harjanto. (IST)

Pelestarian cagar budaya menjadi tanggung jawab masyarakat yang ada di daerah tersebut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mempelajari cerita asal usul setiap desa. Terutama yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Melalui pembelajaran tentang ilmu toponimi di setiap kawasan yang ada di Sidoarjo saat ini menjadikan pengetahuan tentang budaya dan sejarah akan semakin diperkaya di setiap sudut desa. Cerita rakyat yang seringkali didengar oleh masyarakat pada setiap kawasan desa dapat menjadi sebuah petunjuk bagaimana peradaban di wilayah tersebut terbentuk.

Seperti apa yang telah dilakukan oleh dr. Sudi Harjanto, seorang pegiat dari Komunitas Sidoarjo Masa Kuno. Dia menjelaskan bahwa dengan melibatkan masyarakat dalam cerita tutur, dia yakin di masa depan masyarakat akan lebih mengenal kisah asal-usul tempat tinggal mereka.

“Tidak jarang, hasil dari sebuah riset tentang toponimi daerah atau kawasan. Berawal dari hal kecil, seperti cerita tutur di masyarakat,” papar pria yang akrab disapa Pak Dokter tersebut.

Selain itu, dirinya juga sering mengadakan kegiatan diskusi dan melakukan dokumentasi terhadap Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) maupun Cagar Budaya (CB) di Sidoarjo.

“Tujuannya nggak muluk-muluk. Agar tetap bisa dijaga, biar tidak hilang. Karena ODCB ataupun CB adalah data primer yang harus kita rawat bersama,” imbuhnya.

Dengan kesadaran akan pentingnya melestarikan cagar budaya, masyarakat Sidoarjo diajak untuk terlibat dalam upaya tersebut. Melalui cerita tutur dan penelitian toponimi, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang ada saat ini.

Selain itu melalui komunitasnya, dirinya juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat dan mencatat serta menjaga keberadaan ODCB dan CB di daerah tersebut.

Menurutnya, pelestarian cagar budaya merupakan upaya jangka panjang yang memerlukan kerjasama semua pihak. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan melibatkan mereka dalam proses penelitian dan dokumentasi, warisan budaya di Sidoarjo dapat terus dilestarikan.

Dengan demikian, masyarakat dapat mewariskan pengetahuan tentang asal-usul setiap desa dan memperkaya literasi budaya serta sejarah di setiap sudut Sidoarjo.


Sumber:

https://radarsidoarjo.jawapos.com/features/09/06/2023/komunitas-sidoarjo-masa-kuno-lestarikan-cagar-budaya-melalui-cerita-tutur/

Monday, June 5, 2023

Danau Buaya di Selatan Sidoarjo

Danau Buaya di Dusun Awar-Awar, Wisata Alternatif di Selatan Sidoarjo

5 June 2023 18:33 PM

Wisata Murah Sidoarjo

Wisata Dua Musim Danau Buaya di Dusun Awar-Awar, Tambakrejo, Krembung jadi jujukan wisata. Tempat itu jadi pilihan menarik untuk menikmati pemandangan Sidoarjo bagian selatan.

Terletak di bekas Kali Mati Porong dengan latar belakang Gunung Penanggungan, tempat ini memberikan suasana tenang dan syahdu. Kepala Desa Tambakrejo, Sutrisno, menjelaskan, tempat ini dinamakan Wisata Dua Musim karena memiliki dua konsep wisata pada dua musim yang berbeda.

“Kalau sedang musim hujan jadi ada airnya, baik dari hujan ataupun limpahan Sungai Brantas yang ada di sisi selatan. Sedangkan saat musim kemarau air akan surut. Dan biasanya sama warga dibuat tani tanem kemangi, sampai ada bunga matahari,” papar Sutrisno.

Dulu tempat itu, menjadi sungai buatan Belanda untuk mengairi perkebunan tebu di sekitar Krembung, Porong, dan Jabon. Pada tahun 1962, lokasi ini direklamasi dan direncanakan untuk digunakan sebagai tanggul sungai, tetapi proyek tersebut terbengkalai.

Akhirnya, tempat ini tidak terawat dengan baik dan tertutupi oleh kangkung dan eceng gondok. Namun, sejak tahun 2021, banyak orang dari luar kota yang mengetahui keberadaan danau ini. Mereka menjadikannya tempat untuk berfoto karena pemandangannya yang memukau, terutama dengan keberadaan gunung di latar belakang.

“Wisata ini baru diresmikan pada bulan Maret tahun ini oleh Camat Krembung, Dana Riawati. Sejak diresmikan, sekarang mulai ada atraksi wisata berupa perahu sampan dan bebek yang bisa dinikmati di danau tersebut,” terangnya.

Selain itu, sambung Sutrisno, penamaan “Danau Buaya” sendiri berasal dari inisiatif warga, yang merujuk pada penemuan buaya di Sungai Brantas pada tahun 2016.

Dia mengungkapkan, Desa Tambakrejo dan Kecamatan Krembung terus melakukan pengembangan untuk menjadikan tempat ini sebagai ikon wisata Sidoarjo. Salah satu rencana pengembangan adalah pembangunan jembatan sepanjang 50 meter yang melintasi danau untuk menambah keindahan tempat tersebut.


Sumber :

https://radarsidoarjo.jawapos.com/features/05/06/2023/danau-buaya-di-dusun-awar-awar-wisata-alternatif-di-selatan-sidoarjo/

Thursday, June 1, 2023

Tiga Flyover Baru

Tahun Baru, Sidoarjo Punya Tiga Flyover Baru

- Jumat, 2 Juni 2023 | 11:25 WIB

 

Tiga flyover dibangun tahun ini di Sidoarjo. Yakni, flyover di Tarik, Krian, dan Aloha. Ketiganya ditarget selesai akhir tahun nanti dan bisa langsung digunakan.

Di Tarik, girder balok beton untuk permukaan flyover mulai dipasang. Badan flyover tampak berdiri kokoh meski belum semuanya selesai. Pekerja kini menuntaskan pemasangan gelagar beton di bagian turunan.

Di flyover Krian juga sama. Fondasi dan pemasangan tiang pancang sudah selesai. Kini petugas masih memasang erection girder atau balok beton ke atas tumpuan jembatan.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Flyover Krian dan Flyover Tarik Bachruni Aryawan mengatakan, flyover di Tarik dan Krian ditarget selesai akhir tahun ini. ’’Dua flyover itu saat ini sudah terbangun 60 persen lebih,’’ katanya.

Prediksinya, flyover Tarik selesai lebih cepat daripada Krian karena lebih pendek. Flyover Tarik dibangun mirip huruf U dengan panjang mencapai 412,5 meter. Sedangkan flyover Krian dibangun sepanjang 700 meter.

’’Keduanya ditargetkan akhir Desember selesai. Tapi, ini flyover Tarik sepertinya lebih cepat karena tidak begitu panjang,’’ kata Bachruni.

Dia mengatakan, sampai saat ini pembangunan berlangsung lancar dan progres sesuai target. Hanya, khusus di flyover Krian, sampai saat ini masih ada rekayasa lalu lintas pada malam hari saat pemasangan girder.

Jalan Moh. Yamin dan Kyai Mojo harus ditutup mulai pukul 21.00 hingga 04.00 sampai akhir Agustus mendatang. ’’Karena alat berat butuh manuver, area jalan digunakan untuk operasi alat beratnya,’’ katanya.

Selain dua flyover itu, flyover Aloha ditarget bisa selesai dan digunakan pada akhir tahun nanti. Meski, progres pembangunannya tidak sebanyak flyover Krian dan Tarik.

Manajer Konstruksi Flyover Aloha Muhammad Sadikin mengatakan, saat ini flyover Aloha sudah terbangun 50 persen lebih. Dia menilai akhir tahun nanti belum bisa tuntas 100 persen, tapi targetnya bisa digunakan.

’’Pada libur Natal dan tahun baru, targetnya flyover bisa digunakan meskipun belum 100 persen. Kekurangannya, seperti pekerjaan minor, diselesaikan awal tahun depan,’’ ujarnya.

Prinsipnya, saat kendaraan padat saat libur akhir tahun, flyover tersebut bisa digunakan. Sebab, flyover itu sangat vital, terutama untuk warga yang akan ke Bandara Internasional Juanda. Dia mengatakan, pihaknya kini menuntaskan seluruh pemasangan pilar atau pier flyover.

’’Mulai di titik P1.B sampai P5B, semua sedang kita kerjakan strukturnya,’’ kata Sadikin. Mulai pengerjaan pile cap, pier kolom, hingga pier head dan pier lainnya. ’’Saat ini pekerjaan di lapangan fokus pada struktur seluruh pier sampai pier head,’’ katanya.


Sumber :

https://www.jawapos.com/surabaya-raya/01701853/tahun-baru-sidoarjo-punya-tiga-flyover-baru?page=2

Tuesday, May 30, 2023

17 Tahun Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Mengenang 17 Tahun Luapan Lumpur Lapindo di Sidoarjo

29/05/2023, 15:45 WIB

Tepat hari ini, 16 tahun lalu, semburan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mulai muncul. Lumpur bersuhu 60 derajat celsius ini menyembur dari Sumur Banjarpanji 1 yang berada di lokasi pengeboran gas PT Lapindo Brantas pada Senin (29/5/2006) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Namun, kemunculan lumpur panas ini baru diketahui warga sekitar pukul 06.00 WIB. Kandungan gas hidrogen sulfida dalam lumpur bahkan dilaporkan membuat beberapa warga keracunan. Dikutip dari Harian Kompas, 19 Juni 2006, dalam 21 hari sejak semburan pertama, sekitar 90 hektar lahan terendam lumpur sedalam 1-6 meter dan menenggelamkan empat desa. 

Tak hanya itu, Tol Surabaya-Gempol juga ikut terendam lumpur setinggi 20-60 sentimeter. Baca juga: Mengapa Oro-oro Kesongo Erupsi, dan Akankah seperti Lumpur Lapindo? Kajian ahli Sejumlah ahli lalu meneliti munculnya semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo. 

Dalam sebuah diskusi pakar di Universitas Brawijaya pada 15 Agustus 2006, muncul sebuah nada pesimis untuk menghentikan semburan lumpur tersebut.  Alasannya, fenomena alam semburan lumpur ini adalah erupsi mud volcano (gunung lumpur), dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 19 Agustus 2006. 

Kondisi ini juga melogikakan bahwa fenomena tersebut seperti semburan lahar gunung. Hanya saja, gunung lumpur ini berada di dalam Bumi. Secara teknis, sudetan yang dilakukan pada Sumur Banjarpanji 1 oleh PT Lapindo Brantas ini dilakukan pada pucuk "antiklinal" atau struktur memuncak jebakan massa hidrokarbon sumber minyak yang menyerupai gunung. 

Namun, fenomena ini terjadi pada kedalaman 3 kilometer di dalam perut Bumi. 

Mirip fenomena lumpur alam bledug di Purworejo Kepala Laboratorium Geosains Prodi Fisika UB, Adi Susilo saat itu menuturkan, semburan Lumpur Lapindo mirip dengan fenomena alam lumpur Bledug Kuwu di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Menurutnya, fenomena lumpur bledug itu sudah berlangsung lebih dari seratus tahun. Meski saat ini yang tampak di lokasi semburan di Purworejo hanya tersisa gas dan sesekali lumpur, tidak ada yang mengetahui seberapa besar semburan itu pada awalnya. 

"Tidak ada catatan sejarah mengenai itu," kata Adi. Artinya, ada kemungkinan perut Bumi di bawah Sidoarjo masih punya persediaan lumpur untuk disemburkan sampai seratus tahun ke depan. Senada, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jawa Timur Arief Rahmansyah juga menyebut bahwa penanggulangan lumpur Lapindo sudah selesai. 

Sebab, tidak ada lagi teknologi yang bisa diterapkan. Hal ini mendorong perhatian beralih pada penanganan lumpur di atas permukaan. 

Potensi kandungan logam tanah jarang Belasan tahun sejak semburan pertama, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkap adanya potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth). 

Rare earth merupakan salah satu mineral yang jadi perhatian, karena dibutuhkan dalam pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Rare earth element (REE) adalah 17 unsur kimia yang terjadi bersama-sama dalam tabel periodik, terletak di tengah tabel periodik (nomor atom 21, 39, dan 57-71). 

Golongan ini terdiri dari itrium dan 15 elemen lantanida (lantanum, cerium, praseodimium, neodimium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, dan lutetium). 

Elemen-elemen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk industri berteknologi tinggi. "Logam ini memiliki sifat-sifat yang tidak biasa sehingga sangat berguna saat dicampur dengan logam umum meskipun dengan jumlah sedikit," kata dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (24/1/2022). 

Banyak teknologi yang memanfaatkan REE ini, seperti smarthphone, lampu LED, dan mobil listrik. Beberapa elemen tanah jarang digunakan dalam penyulingan minyak dan tenaga nuklir.


Sumber :

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/29/154500665/mengenang-17-tahun-luapan-lumpur-lapindo-di-sidoarjo?page=all#page2.

Friday, May 19, 2023

Yasinta Aurellia, Arek Sidoarjo Runner Up 1 Puteri Indonesia 2023

Profil Biodata Yasinta Aurellia, Arek Sidoarjo Jawa Timur Runner Up 1 Puteri Indonesia 2023: Umur, IG, Tinggi

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 11:45 WIB

  

Gelaran Grand Final Puteri Indonesia 2023 berlangsung meriah pada 15 Mei 2023. Wakil Jawa Timur yang bernama Yasinta Aurellia berhasil meraih Runner up 1 Puteri Indonesia 2023. Seperti diketahui, 45 finalis Puteri Indonesia 2023 diisi oleh beragam perwakilan asal daerah-daerah di Indonesia.

Mereka datang dari latar belakang hingga umur yang berbeda. Yasinta Aurellia merupakan wakil Jawa Timur yang berhasil melenggang ke 3 besar grand final Puteri Indonesia 2023 bersama Farhana Nariswari dan Lulu Zaharani Krisna.

Kecantikan dan prestasi Yasinta Aurellia sebagai runner up 1 Puteri Indonesia 2023 berhasil menyorot perhatian publik.

Lantas siapa sebenarnya Yasinta Aurellia itu?

Berikut profil biodata Yasinta Aurellia, runner up 1 Puteri Indonesia 2023 asal Sidoarjo Jawa Timur.

Dikutip MalangNetwork.com dari instagram @yasintaaurel, gelar runner up 1 Puteri Indonesia 2023 yang diraih Yasinta Aurellia juga membawanya menjadi seorang Puteri Indonesia Pariwisata 2023.

Selain itu, ia secara otomatis juga dinobatkan sebagai Miss Supranatinoal Indonesia 2023. Yasinta Aurellia merupakan sosok perempuan yang mengawali karirnya dari dunia model. Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti ajang pemilihan Guk Yuk Sidoarjo tahun 2020.

Dan kegigihannya dalam menjalani karir akhirnya membawanya menjadi Puteri Indonesia Jatim 2023. Usut punya usut, Yasinta Aurellia ternyata merupakan seorang ahasiswi UPN Veteran Jawa Timur.


Biodata Yasinta Aurellia

Nama lengkap: Yasinta Aurellia

Tempat tanggal lahir: Surabaya, 2 Oktober 2003

Umur: 19 tahun

Tempat tinggal: Sidoarjo

Pendidikan:

- SMA Negeri 1 Sidoarjo

- Mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur

Tinggi badan: 170 cm

Berat badan: 50 kg

Hobi: Renang

Instagram: @yasintaaurel.

***


Sumber :

https://malang.jatimnetwork.com/hiburan/3798845792/profil-biodata-yasinta-aurellia-arek-sidoarjo-jawa-timur-runner-up-1-puteri-indonesia-2023-umur-ig-tinggi

Membuat Baju Adat Boneka Barbie

Membuat Baju Adat Boneka Barbie, IRT di Sidoarjo Raup Jutaan Cuan

Kamis, 18 Mei 2023 20:30 WIB

Berawal dari hobi mendandani boneka barbie dan memanfaatkan aneka kain sisa dan baju bekas, seorang ibu rumah tangga bersama dua rekannya di Sidoarjo mampu ciptakan boneka barbie khas nusantara. Berkat kreativitasnya, mereka mampu memperoleh cuan jutaan rupiah perbulannya.

Setiap hari, kesibukan 3 orang ibu rumah tangga, yakni Eva Sanjaya dan kedua rekannya di desa Kramat Jegu, Kecamatan Taman, Sidoarjo, menjahit aneka kain sisa dan pakaian tak terpakai untuk membuat berbagai macam kostum baju adat nusantara.

Uniknya, mereka tidak menjahit kostum baju adat nusantara sembarangan, namun dibuat dalam ukuran mini untuk dipakaikan ke boneka barbie, sehingga terciptalah boneka barbie dengan kostum khas baju adat nusantara.

"Awalnya memang saya hobi mendandani boneka barbie. Mengganti bajunya, menata rambutnya, tiba-tiba muncul ide untuk membuat baju adat nusantara untuk barbie," ucap Eva, Kamis, 18 Mei 2023.

Tak sampai disitu, Eva bersama rekannya juga mendandani boneka barbie ini persis dengan riasan dan aksesoris yang sesuai dengan kostum baju adat tersebut.

Dengan detail riasan dan kostum inilah, boneka barbie baju adat nusantara buatan Eva dan rekannya yang dibanderol mulai dari harga Rp 250 ribu hingga jutaan rupiah, sesuai permintaan pemesan.

"Banyak dipesan khususnya di bulan bulan musim pernikahan seperti bulan mei kali ini untuk menjadi hantaran dan souvenir," ucap Eva, Kamis, 18 Mei 2023.

Selain boneka barbie dengan pakaian adat nusantara, Eva juga menerima pesanan boneka barbie dengan kostum profesi. Hasil kreativitas Eva bersama kedua rekannya di posting ke media sosial. Dari situ, Eva mendapat respon dan pesanan dari berbagai daerah.

"Saya bikin boneka jogja basahan dan solo basahan kemudian saya posting kok banyak yang suka, akhirnya banyak yang pesan juga. Kalau pas musim nikah itu ramai kalau pas puasa kemarin ya sepi, kalau lagi rame bisa lebih dari 5 juta" kata Eva.

Membuat baju adat nusantara menjadi tantangan tersendiri bagi Eva dan kedua rekannya. Sebelum membuat baju adat, Eva mempelajari banyak hal tentang filosofi ada tersebut.

"Dari situ saya mulai pelajari dari beberapa adat saya belajar filosofi pakaian adat daerah. Setiap adat berbeda dan filosofinya berbeda dan harus semirip mungkin," imbuhnya.

Eva berharap kedepannya boneka barbie baju adat nusantara ini dapat diproduksi secara masal hingga dapat juga dimainkan untuk anak anak saat ini, guna tetap melestarikan budaya yang dimiliki Indonesia. "Kita membuat boneka barbie baju adat nusantara lengkap hingga 38 provinsi," tutupnya.


Sumber :

https://www.ngopibareng.id/read/membuat-baju-adat-boneka-barbie-irt-di-sidoarjo-raup-jutaan-cuan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Sejarah Pabrik Gula Sidoarjo

Sejarah Pabrik Gula Sidoarjo, Industri Semakin Berkembang-Prostitusi Menjamur

19 May 2023 18:53 PM

Pabrik Gula Sidoarjo

Sejarah panjang berdirinya pabrik gula di Kabupaten Sidoarjo menjadi cerita bagi masyarakat. Selain tercatat sebagai sisa-sisa peninggalan bersejarah, ternyata pabrik gula menyimpan banyak hal menarik di dalamnya.

Pabrik gula di Sidoarjo pertama kali didirikan sekitar tahun 1.832. Pabrik gula tersebut bernama PG Candi yang hingga kini masih aktif dan eksis bergerak di bidang agro industri tebu.

Menurut salah satu pemerhati sejarah di Sidoarjo, Sudi Harjanto mengungkapkan, perkembangan industri gula yang gencar kala itu, membuat Belanda secara berkala membangun pabrik-pabrik gula di seluruh penjuru Kota Delta.

“Ada sekitar 15 titik pabrik gula yang tersebar hampir di setiap kecamatan yang ada di Sidoarjo. Di antaranya adalah di Tulangan, Krembung, Prambon, Porong, Candi, Sidoarjo, Buduran, Krian, Taman, Waru, Gedangan, Tanggulangin, Wonoayu, Krian, dan Balongbendo,” ujarnya.

Industrilisasi pabrik gula di Sidoarjo berkembang sangat pesat di zamannya. Belanda saat itu sukses menggandeng para penguasa lokal setingkat kecamatan hingga kabupaten di Sidoarjo untuk membuat produksi dan pengiriman gula hingga ke mancanegara yang dikirim melalui kereta. Tujuannya pelabuhan yang ada di Kota Surabaya.

Menurutnya, berkembangnya pabrik gula sebagai raja industri di Sidoarjo saat itu juga dibarengi dengan menjamurnya tempat-tempat prostitusi kelas bawah hingga menengah di kawasan pabrik.

“Mangkanya itu, istilah ‘Ada Gula, Ada Selimut’ lebih untuk menggambarkan kondisi saat itu. Menjamurnya dunia pelacuran saat itu juga berkembang. Perpelacuran untuk kelas menengah saat itu bernama sociates. Di sana rata-rata pasarnya para pekerja dari Belanda. Nah untuk pekerja kelas bawah, rata-rata ada disamping-samping sekitarnya. Semua PSK-nya juga dari lokal,” paparnya.

Ketua Komunitas Sidoarjo Masa Kuno itu juga menegaskan, setiap ada pabrik gula di suatu daerah, maka disitu juga ada tempat prostitusi baik untuk kalangan menengah hingga kelas bawah.

“Setiap pabrik gula yang berdiri, maka dipastikan ada praktik prostitusi di sekitarnya. Artinya dulu di Sidoarjo itu ada 15 titik tempat prostitusi atau yang sekarang dikenal dengan lokalisasi,” imbuh pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah itu.

Sudi menjelaskan, hubungan antara industri pabrik gula dan berdirinya tempat prostitusi tidak bisa dilepaskan. Beberapa data mengungkap bahwa para pekerja dari Belanda saat itu banyak yang tertarik kepada para pekerja seks komersial lokal karena mereka selama diberangkatkan di Indonesia tidak boleh membawa istri dan keluarganya.

Semakin berkembangnya waktu, titik-titik prostitusi yang semula dekat dengan kawasan pabrik gula, kini mulai hilang seiring karena bangkrut dan tidak beroperasinya pabrik gula sebagai penyangga industri.

Sudi menambahkan, buyarnya tempat prostitusi di Sidoarjo saat itu salah satunya adalah adanya faktor Pondok Pesantren yang juga mulai berdiri.

“Jadi eranya itu ‘ada gula, ada selimut baru ada pesantren’. Pesantren menjadi salah satu yang menekan prostitusi di setiap kawasan pabrik gula. Selain itu, gerakan perlawanan para pekerja, santri dan masyarakat kelas bawah pada Belanda juga menjadi satu faktor bangkrut dan meredupnya dominasi Belanda sebagai penjajah kala itu,” terangnya.

Menurut Sudi, hingga saat ini satu-satunya pabrik gula yang masih aktif dan eksis ada di Candi.


Sumber :

https://radarsidoarjo.jawapos.com/features/19/05/2023/sejarah-pabrik-gula-sidoarjo-industri-semakin-berkembang-prostitusi-menjamur/

Thursday, April 13, 2023

Bahaya Mikroplastik yang Cemari Kali Pelayaran Sidoarjo

Bahaya Mikroplastik yang Cemari Kali Pelayaran Sidoarjo, Bisa Sebabkan Kanker

13 April 2023 13:54

·

Jamrud Irfan Maulana, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang yang tergabung dalam komunitas Capybrantas (Komunitas Peduli Brantas) melakukan penelitian di Kali Pelayaran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sepanjang Maret 2023, Jamrud Irfan Maulana, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang yang tergabung dalam komunitas Capybrantas (Komunitas Peduli Brantas) melakukan penelitian di Kali Pelayaran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel sedimen dasar sungai Pelayaran. Ditemukan setidaknya ada 7.960 partikel mikroplastik/kg di sedimen dekat water intake PT. Taman Tirta, perusahaan air minum Kabupaten Sidoarjo.

Mikroplastik di sungai akan memasuki rantai makanan melalui cacing, ikan dan tubuh manusia padahal mikroplastik merupakan senyawa pengganggu hormon yang bisa memicu terjadinya kelainan genetik, gangguan reproduksi dan kanker.

"Mikroplastik di sungai akan mengganggu kesehatan manusia apalagi Kali Pelayaran dimanfaatkan untuk bahan baku air olahan PT. Taman Tirta bekerja sama dengan PDAM Delta Tirta Sidoarjo untuk memasok kebutuhan air minum dan industri bagi 2,3 juta penduduk Sidoarjo," jelas Irfan, Kamis (13/4).

"Pemanfaatan lain, banyak pencari cacing untuk pakan ikan dan juga budidaya ikan nila. Hal ini dapat mempengaruhi rantai makanan karena mikroplastik dapat termakan cacing, ikan hingga meracuni manusia. Perlu dilakukan pengendalian sumber mikroplastik agar jumlah mikroplastik di sungai berkurang," sambungnya.

Kali Pelayaran memiliki berbagai sumber pencemar yang berasal dari limbah industri, pemukiman, limbah pertanian dan aliran dari anak sungai Brantas. Pemukiman juga menyumbang sampah, yang utamanya adalah sampah rumah tangga sebagian besar berasal dari kegiatan masyarakat yang buang air besar, mandi, mencuci pakaian di sungai, dan membuang sampah plastik langsung ke sungai.

Penggunaan plastik yang telah berlangsung sangat lama dapat pula rusak oleh lingkungan luar melalui aliran air dan panas matahari. Menyebabkan perubahan ukuran sampah plastik menjadi mikroplastik.

Identifikasi yang telah dilakukan pada 3 titik lokasi Kali Pelayaran yaitu Hulu di Desa Penambangan, Tengah di Desa Tempel, Hilir di Desa Tawangsari. Pengambilan sampel sedimen menunjukkan bahwa seluruh sampel terkontaminasi mikroplastik. Tercatat ditemukan 4 jenis mikroplastik di air Kali Pelayaran, di antaranya jenis fiber, fragmen, filamen dan microbeads.

Mikroplastik jenis fragmen memiliki sifat yang kaku, keras, terdiri dari banyak warna, dan massa jenis partikelnya cenderung tinggi. Filamen merupakan jenis mikroplastik yang mempunyai sifat halus dan mudah berpindah saat pengamatan. Fiber dapat ditandai dengan bentuk seperti benang dengan lebar ujung ke ujung terlihat sama. Microbeads merupakan jenis mikroplastik sekunder yang umumnya dibuat di pabrik untuk kebutuhan industri seperti scrub, deterjen dan pasta gigi ditemui dengan bentuk bulat dan cenderung rata pada sisi yang lain.

Jumlah mikroplastik di seluruh lokasi pengambilan sampel memiliki presentase yang tersaji dalam Fragmen dan Fiber merupakan jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan masing-masing sebanyak 1.249 partikel. Kedua adalah filamen 409 yang menjadi mikroplastik dengan jumlah paling rendah, yaitu microbeads 10 partikel.

”Mikroplastik yang ditemukan pada sampel dihitung kelimpahannya dan ditemukan rata-rata 6.682 partikel/kg sedimen. Bagian hulu berlokasi di Desa Penambangan sebanyak 5.740 partikel/kg. Bagian Tengah di Desa Tempel ditemukan sebanyak 7.800 partikel/kg. Tertinggi pada bagian hilir di Desa Tawangsari dekat PDAM ditemukan 7.960 partikel/kg," papar Irfan.

Mikroplastik jenis fiber banyak ditemukan dengan bentuk seperti benang kaku banyak berasal dari kain sintesis dan sampah jaring, atau pancing,” imbuhnya.

Mikroplastik dapat mengikat logam berat berupa Pb (timbal), Mn (mangan), Fe (besi), Cr (cromium), Cd (cadmium). Sumber logam berat dapat berasal dari industri sekitar kali pelayaran ataupun masukan anak Sungai Brantas. Logam berat dapat termakan biota dan terakumulasi pada tubuh manusia.

Efeknya dapat menyebabkan kanker, kelainan genetik (bayi cacat) dan terganggunya metabolisme tubuh. Sumber limbah pertanian seberang Kali Pelayaran juga dapat memperburuk kualitas air.

Akumulasi mikroplastik di tubuh dapat menyebabkan potensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Antara lain secara fisik, konsumsi mikroplastik secara terus menerus akan mengakibatkan terendap di permukaan jaringan tubuh. Hal ini dapat memicu alergi bahkan lebih jauh lagi dapat memicu pembentukan sel kanker akibat kerusakan sel-sel pada tingkat tertentu.

Secara Kimiawi, dapat melepaskan zat-zat kimia dan mentransfernya ke dalam sel tubuh. Seperti BPA dan Phthalate yang berpotensi memicu kanker payudara, pubertas dini, diabetes, obesitas dan gangguan autisme.

Senyawa Pengganggu Hormon (EDC) memicu gangguan kehamilan, gangguan tiroid, berat lahir kurang, asma dan kanker prostat. Senyawa penghambat nyala memicu penurunan IQ, gangguan hormon dan penurunan kesuburan. Senyawa Perflourinasi memicu kanker ginjal dan testis, menaikkan kolesterol, penurunan respons imun pada anak.

Secara Biologi, mikroplastik memiliki kemampuan mengikat apa saja di sekitarnya termasuk polutan yang kotor sekalipun. Namun ternyata hal ini juga berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroorganisme bahkan bakteri pathogen seperti E.coli yang dapat menyebabkan diare, S.typhosa yang dapat menyebabkan tipes dan bakteri pathogen lainnya.

"Sehingga bisa disimpulkan bahwa mikroplastik bisa berpotensi menjadi vector penyebaran penyakit yang dapat menginfeksi tubuh manusia," tukasnya.

Mikroplastik juga dapat mengganggu kesehatan ikan di perairan. Mikroplastik mengandung Bisphenol A dan ftalat merupakan endocrine disruptor yang memiliki aktivitas androgenik, senyawa BPA memiliki aktivitas estrogen sehingga jika masuk ke dalam tubuh dapat meniru hormon estrogen.

Senyawa BPA dapat menurunkan kadar hormon testosteron plasma dan testis, LH plasma, dan juga menyebabkan morfologi abnomal seperti penurunan jumlah sel Leydig pada biota jantan.

”Melihat penyakit serius yang ditimbulkan dari pencemaran ini, timbul rasa khawatir bagi kesehatan masyarakat sekitar Kali Pelayaran dan Kabupaten Sidoarjo secara luas. Hal ini harus segera ditangani agar mikroplastik di Kali Pelayaran tidak semakin memburuk dan PT. Taman Tirta harus mengambil tindakan karena mengolah air yang terbukti banyak mengandung mikroplastik,” tandasnya.


Sumber :

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/bahaya-mikroplastik-yang-cemari-kali-pelayaran-sidoarjo-bisa-sebabkan-kanker-20CgRJmZGOp/full

Tuesday, April 11, 2023

Masjid Agung Sidoarjo

Masjid Agung Sidoarjo, Punya Sumur Tua yang Tidak Pernah Kering

12/04/2023

Masjid Agung Sidoarjo merupakan masjid terbesar di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Masjid ini berada di jalur Trans Jawa sehingga dapat disinggahi para pemudik yang melewati jalur tersebut. Lokasinya berada di Jalan Sultan Agung Nomor 36, Magersari, Kabupaten Sidoarjo. 

Masjid Agung Sidoarjo memiliki sejumlah daya tarik sehingga bisa menjadi alternatif destinasi wisata religi. Berikut beberapa daya tarik Masjid Agung Sidoarjo seperti dihimpun Kompas.com. 

1. Fasilitas travelator pertama di Jatim 

Masjid Agung Sidoarjo merupakan masjid pertama di Jawa Timur yang memiliki fasilitas travelator, seperti dikutip dari E-Booklet Mudik Jelajahi Masjid Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.  Fasilitas travelator tersebut berfungsi untuk memudahkan mobilitas jamaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, fasilitas travelator tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (1/3/2021) lalu. 


2. Berusia 164 tahun  

Masjid Agung Sidoarjo didirikan pada 1859, sehingga usianya kini sudah mencapai 164 tahun. Masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi sehingga masih kokoh berdiri. Pendirian Masjid Agung Sidoarjo berawal dari inisiatif bupati pertama Sidoaarjo, Raden  Adipati Pandji Tjondronegoro yang menjabat para periode 1882  hingga 1905. Untuk mengenang jasanya, mendiang Raden  Adipati Pandji Tjondronegoro serta keluarga Tjondronegoro dimakamkan di kompleks makam keluarga di belakang Masjid Agung Sidoarjo. Lihat Foto Masjid Agung Sidoarjo(Dok. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo) 


3. Sumur tua tidak pernah kering  

Salah satu daya tarik Masjid Agung Sidoarjo adalah keberadaan sumur tua yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Sumur tersebut terletak di lantai satu tempat sholat jamaah laki-laki. Ukuran sumur kecil, diameternya hanya seukuran dua telapak tangan orang dewasa. Konon, sumur tua tersebut dibuat berbarengan dengan pembangunan Masjid Agung Sidoarjo pada masa kolonial Belanda. Kini, bentuk sumur sudah berubah dari bentuk aslinya, namun tidak menghilangkan kemurnian air sumur. Bahkan, air sumur ini tidak pernah kering meskipun musim kemarau. 


4. Masjid terbesar di Kabupaten Sidoarjo  

Seperti disampaikan sebelumnya, Masjid Agung Sidoarjo merupakan masjid terbesar di Kabupaten Sidoarjo. Dengan luas luas 2.115 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 4.000 jamaah Masjid Agung Sidoarjo terdiri dari tiga lantai yang terbuat dari marmer. Pada bangunan masjid, terdapat beberapa pilar besar yang juga terbuat dari marmer. Selain itu, terdapat beberapa pohon besar dan rindang di area depan masjid. 


5. Dekat tempat wisata  

Berada di pusat kota, Masjid Agung Sidoarjo dekat dengan sejumlah tempat wisata. Salah satunya adalah Museum Mpu Tantular yang berjarak sekitar 2,4 kilometer (km) atau 6 menit berkendara dari masjid. Pengunjung bisa menyaksikan aneka benda-benda bersejarah di Museum Mpu Tantular. Masjid Agung Sidoarjo berada di seberang Alun-alun Sidoarjo. Ciri khas Alun-alun Sidoarjo adalah monumen berbentuk logo Kota Sidoarjo yakni udang dan bandeng, yang merupakan komoditas unggalan wilayah ini. Pengunjung Masjid Agung Sidoarjo bisa mengunjungi Alun-alun Sidoarjo yang merupakan tempat bersejarah kebangkitan Kota Sidoarjo.


Sumber :

https://travel.kompas.com/read/2023/04/12/115000227/masjid-agung-sidoarjo-punya-sumur-tua-yang-tidak-pernah-kering?page=all#page2.

Monday, April 10, 2023

Ratusan Pabrik di Sidoarjo Terancam Pailit

Ratusan Pabrik di Sidoarjo Terancam Pailit, Ribuan Karyawan PHK

Senin, 09 Januari 2023 17:37 WIB

Ratusan pabrik atau perusahaan yang ada di Sidoarjo dikabarkan bangkrut akibat lemahnya perekonomian global. Hal tersebut disampaikan Ahmad Fauzi, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur.

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang menyebabkan ratusan perusahaan di Sidoarjo bangkrut. Di antaranya karena lemahnya ekonomi global akibat perang dunia. 

"Akibat perang, Amerika tidak menerima impor" ucap Fauzi, saat dikonfirmasi Ngopibareng.id pada Senin, 9 September 2023.

Kondisi tersebut sangat berdampak terhadap perekonomian di Indonesia, termasuk Sidoarjo. Banyak perusahaan mengalami kerugian atau bahkan gulung tikar terutama perusahaan yang bergerak di bidang ekspor.

"Paling berdampak adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor seperti garmen, sepatu, atau lainnya," imbuhnya.

Bangkrutnya ratusan perusahaan di Sidoarjo juga dipicu oleh beberapa hal. Seperti mahalnya biaya produksi yang tak sebanding dengan keuntungan perusahaan, sehingga perusahaan tidak mampu bersaing membayar upah yang terlalu tinggi. 

"Saat ini, kondisi pasar juga sedang lesu khususnya ekspor," ucap Fauzi.

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sidoarjo, ada 208 perusahaan yang mengalami pailit. Akibatnya sebanyak 1363 karyawan terdampak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah tersebut merupakan karyawan yang sudah resmi terlapor di Disnaker Sidoarjo.

Fauzi mengatakan pihaknya akan tetap memperjuangkan hak dan kewajiban para buruh sesuai dengan kesepakatan perusahaan. "Hak dan kewajiban buruh tetap diperjuangkan agar sama-sama jalan. Buruh tidak menjerit dan pengusaha tidak keberatan," tutupnya.


Sumber :

https://www.ngopibareng.id/read/ratusan-pabrik-di-sidoarjo-terancam-pailit-ribuan-karyawan-phk

Tuesday, March 28, 2023

Via Vallen Sediakan Sahur Gratis

Via Vallen Sediakan Sahur Gratis Bagi Warga Sidoarjo, Ambilkan Nasi Kepada Warga yang Antre

Rabu, 29 Maret 2023 08:00

Selama Ramadan, rupanya Via Vallen lebih banyak menghabiskan waktunya di Sidoarjo, kediaman keluarga besarnya. Tak hanya menunaikan ibadah di bulan suci, pedangdut yang mempopulerkan tembang Sayang tersebut ingin berbagi kepada sesama.

Niat baik Via Vallen tersebut diwujudkan dalam bentuk sahur gratis bagi warga Sidoarjo selama 30 hari! Nggak cuma memberi sahur gratis, Via Vallen juga terlihat ikut mengambilkan nasi untuk warga yang sedang antre.

Aksi Via Vallen tersebut terlihat pada unggahan Insta Story Chevra Yolandi, vokalis Papinka yang juga suami dari sang pedangdut. "Sahur gratis rek. Selama 30 hari. Merapat arek-arek Sidoarjo," tulis Chevra dalam Insta Story-nya.

KLovers, banyak hal baik yang bisa dilakukan selama bulan suci Ramadan. Tak hanya ibadah kepada Tuhan, kamu juga bisa melakukan aksi sosial seperti yang dilakukan Via Vallen ini ya.


Sumber :

https://www.kapanlagi.com/dangdut/via-vallen-sediakan-sahur-gratis-bagi-warga-sidoarjo-ambilkan-nasi-kepada-warga-yang-antre-7fd9a0.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Sunday, March 26, 2023

Australia Serap Rumput Laut asal Sidoarjo

Komoditas unggulannya berjenis Gracilaria sp. atau rumput laut merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk keperluan industri modern, baik itu di bidang pangan maupun nonpangan.

Mar 26, 2023 - 1:44 PM

Budidaya rumput laut itu minim biaya produksi, yakni hanya sekitar 20% untuk bibit dan tenaga kerja. Seorang petani bisa menghasilkan 2 ton untuk sekali panen. - Foto Pemkab Sidoarjo

Jabon adalah kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satu yang terkenal dari Jabon adalah Kampung Perikanan Budidaya Rumput Laut. Pembeli dari Australia mulai menyerap hasil budidaya mereka.

Kampung Perikanan Budidaya Rumput Laut di Jabon secara resmi dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Rabu (20/4/2022). Ada tiga desa pembudidaya rumput laut di Jabon, yakni Desa Kupang, Desa Kedungpandan, Desa Permisan.

Komoditas unggulannya berjenis Gracilaria sp. atau rumput laut merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk keperluan industri modern, baik itu di bidang pangan maupun nonpangan. 

Kampung rumput laut di Jabon memiliki luasan areal polikultur sekitar 750 hektar yang dijalankan oleh 167 pelaku utama Rumah Tangga Pembudidaya (RTP), termasuk kegiatan budidaya bandeng dan udang.


Sumber :

https://bisnisindonesia.id/article/uluu-australia-serap-rumput-laut-asal-sidoarjo?

Wednesday, March 22, 2023

Kenapa Sidoarjo Dijuluki Kota Delta?

Inilah Alasannya Kenapa Sidoarjo Dijuluki Kota Delta

Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan Surabaya sekaligus penyokong perekonomian Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Wilayah yang sebagian besar wilayahnya dipenuhi tambak dan pabrik ini memiliki julukan Delta. 

Nama Delta juga disematkan pada stadion serbaguna kebanggaan masyarakat Sidoarjo, yaitu Stadion Gelora Delta. 

Lalu, kenapa Sidoarjo mendapat julukan itu?

Mengutip dari Indonesia Tourism, Kabupaten Sidoarjo secara geografis terletak di daerah dataran rendah dan berada di antara dua aliran sungai besar, yaitu Kali Mas dan Kali Porong. Keduanya adalah pecahan Sungai Brantas.

Karena berada di delta antara kedua sungai itulah, maka Sidoarjo dikenal dengan julukan Kota Delta. Meski terbentuk dari sedimentasi, wilayah Sidoarjo cukup luas, mencapai sekitar 71.424,25 hektar (Ha) dengan ketinggian sekitar 0 – 25 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sidoarjo dulunya dikenal sebagai pusat Kerajaan Jenggala. Pada masa Hindia Belanda, kabupaten ini dikenal dengan nama Sidokare, yang terdiri dari dua kata, yakni “sido” yang berarti “jadi” dan “kare” yang berarti “kari”.

Lantaran dialek warga yang sedikit jelek, nama Sidokare berubah menjadi Sidoarjo. Daerah ini dulunya dipimpin oleh patih yang bernama R.Ng. Djojohardjo, yang tinggal di sebuah kampung bernama Pucang Anom. Selama kepemimpinannya, sang patih dibantu oleh seseorang wedana, yaitu Bagus Ranuwiryo yang tinggal di kampung Pangabahan.

Berdasarkan keputusan Hindia Belanda, pada tanggal 31 januari 1859, daerah ini dibagi menjadi dua, yakni Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Selain itu, nama daerah Sidokare diubah menjadi Sidoarjo.


Sumber :

https://samudrafakta.com/mengulik-asal-usul-sidoarjo-mendapat-julukan-kota-delta/

Sunday, March 19, 2023

Sidoarjo Jadi Lokasi Puncak Resepsi 1 Abad NU

Alasan PBNU Pilih Sidoarjo Jadi Lokasi Puncak Resepsi 1 Abad NU

Minggu, 05 Feb 2023 09:14 WIB

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Puncak Resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa 7 Februari 2023 mendatang. Terpilihnya Sidoarjo sebagai lokasi perhelatan lantaran daerah tersebut menjadi tempat para pendiri NU menempa diri memperdalam ilmu agama.

Juru Bicara Puncak Resepsi 1 Abad NU Rahmat Hidayat Pulungan mengungkapkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan pernah mengenyam pendidikan di daerah yang memiliki nama asal Sidokare ini.

Karenanya, tutur Rahmat, peringatan 1 Abad NU digelar di Sidoarjo dalam rangka menjemput limpahan berkah yang ada padanya.

"Dengan penyelenggaraan di Sidoarjo, kita ingin meraup berkah dari para muassis (pendiri) NU dan guru-guru dari beliau-beliau semua," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (5/2/2023).


Muktamar Fikih Peradaban di Harlah NU Bahas Piagam PBB, Ini Alasannya

Rahmat menyebut hal ini sesuai dengan semangat yang digelorakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam menyambut 1 Abad NU ini, yaitu mengambil berkah sebanyak-banyaknya.

"Kita tahu, Gus Yahya selalu menyampaikan dalam berbagai pidato sambutannya bahwa Resepsi Satu Abad NU ini harus diniatkan untuk mengambil berkah," imbuhnya.

Rahmat pun mengajak seluruh Nahdliyin untuk bersama-sama memperbaharui niat menghadiri Resepsi 1 Abad NU dalam rangka mengambil berkah.

"Ayo, kita hadiri 1 Abad NU ini dengan niat memperoleh berkah," ucapnya.

"Momentum yang mungkin cuma datang sekali seumur hidup ini harus kita manfaatkan dan maksimalkan sebaik-baiknya," lanjut Rahmat.


NU Ajak Masyarakat Jadi Relawan Puncak Resepsi Satu Abad di Sidoarjo

Sementara itu, Ketua Pelaksana Resepsi 1 Abad NU H Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan saat ini persiapan acara sudah mencapai 80%. "Kita tinggal tunggu tanggal 7 (Februari 2023) saja," tandasnya.

Diketahui, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo. Bahkan, Kiai Hasyim diangkat sebagai menantu oleh kiainya, yaitu KH Ya'qub.


Sumber :

https://news.detik.com/berita/d-6552111/alasan-pbnu-pilih-sidoarjo-jadi-lokasi-puncak-resepsi-1-abad-nu.

Wednesday, March 15, 2023

Nilai Historis Berdirinya NU

Nilai Historis Berdirinya NU, Jadikan Sidoarjo Tuan Rumah Harlah Satu Abad

Minggu, 29 Januari 2023


Dipilihnya Kabupaten Sidoarjo sebagai tuan rumah untuk perhelatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) pada 7 Februari 2023 mendatang yang akan dihadiri lebih satu juta peserta, bukan tanpa alasan dan pertimbangan yang besar.

Nilai historis yang melekat, basis terbesar hingga cikal bakal berdirinya NU sebagai salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia bahkan dunia itu, ada di Kota Delta.

Ahmad Muhdlor Bupati Sidoarjo yang juga salah satu kader muda NU kepada Suara Surabaya mengatakan, kalau berdasarkan sejarah, organisasi yang khas dengan warna hijau itu tidak bisa lepas dari Sidoarjo. Bahkan, kata dia, para pendiri NU juga pernah mondok di Kota Delta.

“Sebelum NU lahir, di Sidoarjo sudah banyak sekali berdiri pondok-pondok besar, dan itu selalu jadi rujukan 200 tahun yang lalu. Bahkan, pendiri NU juga mondok di sana, termasuk yang kemarin kita jadikan cagar budaya seperti di Pondok Sono dan Al-Hamdaniyah Panji,” terangnya, Minggu (29/1/2023).

Para pendiri NU yang diketahui mondok di Sidoarjo khususnya di Alhamdaniyah, diantaranya KH. M Hasyim Asy’ari, KH. Asy’Ad Samsul Arifin, KH. Ridwan Abdullah pencipta lambang Nahdlatul Ulama, KH. Alwi Abdul Aziz, KH. Wahid Hasyim, KH. Cholil, KH. Nasir (Bangkalan) KH.Wahab Hasbullah, KH. Umar (Jember), KH. Usman Al Ishaqi, KH. Abdul Majid (Bata-bata Pamekasan), KH. Dimyati (Banten), dan masih banyak ulama besar lainnya.

Demikian juga KH. Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, salah satu pondok terbesar di Jawa Timur dan Indonesia, hingga KH. Maksum pencetus kitab yang jadi rujukan pondok pesantren seluruh Indonesia, juga merupakan santri cetakan Sidoarjo.

“Secara historis, perkembangan dan ikatan batinnya, NU tidak bisa lepas dari Sidoarjo. Bahkan pascakemerdekaan, ada markas besar ulama di Waru,” ucapnya.

Selain itu, menurut Muhdlor, Sidoarjo juga beberapa kali sukses membuat dan jadi tempat penyelenggaraan istighosah kubro yang dihadiri oleh ratusan ribu umat. Hal tersebut juga menjadi acuan kenapa Harlah Satu Abad NU, kemudian diadakan di Kabupaten Sidoarjo.

“Patut jadi kebanggaan bagi kita, bahwa acara yang ada (Harlah Satu Abad NU) hanya 100 tahun sekali. Belum tentu kita punya umur seratus tahu, bahkan kalaupun punya umur 100 tahun, belum tentu diadakan di Sidoarjo lagi,” ujarnya.

Untuk itulah, kata Gus Muhdlor mengajak seluruh warga Sidoarjo bersikap selayaknya panitia mensukseskan kegiatan tersebut. “Ini akan menjadi tolak ukur kita yang tidak hanya di kancah nasional namun juga kanca internasional karena hadir juga 300 tokoh muslim dunia,”sampainya.

Dia bahkan juga menceritakan antusias yang datang dari masyarakat di beberapa desa untuk mendukung kegiatan tersebut. Seperti, beberapa desa yang dengan sukarela menawarkan untuk menyediakan dua sampai 10 nasi bungkus bagi para peserta dari berbagai daerah itu.

“Ini sangat menyentuh hati kami dan ini yang kami harapkan, politik partisipatif, gotong royong bersama-sama untuk menjadi tuan rumah yang baik. Dan ini tanpa intervensi dari pemerintah,”ungkapnya.


Persiapan Kabupaten Sidoarjo Sebagai Tuan Rumah

Kabupaten Sidoarjo tentunya telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut “Harlah Satu Abad NU” 7 Februari 2023 mendatang.

Mulai fasilitas penunjang kegiatan seperti tempat ibadah, 110 pos kesehatan, logistik, dan informasi, hingga tempat istirahat untuk tamu undangan telah disiapkan matang-matang, untuk menyambut Harlah yang diperkirakan dihadiri lebih dari satu juta orang itu.

“Kita sudah menyiapkan suporting, agar kegiatan bisa berjalan lancar. Ada informasi kalau beberapa sekolah (NU) itu sudah penuh untuk tempat istirahat tamu, akhirnya kita sediakan kantor-kantor dinas sebisa mungkin untuk jadi tempat istirahat. Karena hotel kurang dari satu bulan juga sudah penuh semua,” ucapnya Gus Muhdlor.

Bupati Sidoarjo itu mengatakan kalau ada lebih dari 140 masjid di lingkungan Kota Delta yang siap dan bisa digunakan para peserta yang hadir. Mengingat, titik pusat acara yang berlokasi di Gelora Delta Sidoarjo hanya bisa diisi sekitar 40 ribu orang saja.

Gus Muhdlor juga menyampaikan bahwa pedagang disekitar GOR akan tetap dipersilakan berjualan. Mereka dapat berdagang seperti biasanya pada malam hari. Hal ini sudah disosialisasikannya kepada para pedagang. Keberadaan mereka akan membantu para tamu yang hadir untuk dapat menikmati produk-produk Sidoarjo.

“Kita juga telah melakukan sosialisasi kepada teman-teman penggerak ekonomi di sekitar GOR untuk tetap buka walaupun malam,” jelasnya.


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/nilai-historis-berdirinya-nu-jadikan-sidoarjo-tuan-rumah-harlah-satu-abad/

Sunday, March 12, 2023

Satu Abad NU di Sidoarjo

Alasan Peringatan Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo

Selasa, 7 Februari 2023 19:09 WIB

Peringatan satu abad NU digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada hari ini, Selasa, 7 Februari 2023. Pemilihan Sidoarjo sebagai lokasi perhelatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) bukan tanpa sebab.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan, Sidoarjo merupakan tempat yang memiliki ikatan kuat dengan NU salah satunya adalah tempat belajarnya Kiai Hasyim Asy'ari selaku pendiri NU.

Kiai Hasyim Asy'ari dan Syaikh Muhammad Kholil Bangkalan pernah belajar di Sidoarjo. Keduanya pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Siwalan Panji.

"Dengan penyelenggaraan di Sidoarjo kita ingin meraup berkah dari para pendiri NU dan guru-guru dari beliau semua," kata Rahmat dilansir laman resmi NU.

Hal ini sesuai dengan semangat yang digelorakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam menyambut Satu Abad NU ini, yaitu mengambil berkah sebanyak-banyaknya.

"Kita tahu, Gus Yahya selalu menyampaikan dalam berbagai pidato sambutannya, bahwa Resepsi Satu Abad NU ini harus diniatkan untuk mengambil berkah," ujarnya.

Oleh karena itu, Rahmat kembali mengajak seluruh Nahdliyin untuk bersama-sama memperbaharui niat menghadiri Resepsi 1 Abad NU dalam rangka mengambil berkah.


Satu Abad NU Diisi dengan Berbagai Acara

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan alasan pelaksanaan acara pada 7 Februari karena penentuan perayaan ulang tahun NU berdasarkan tanggal lahir dalam penanggalan Hijriyah.

"NU dibentuk pada 16 Rajab 1344 H. Sekarang ini Dzulqa'dah 1443 H. Kurang dari 2 bulan kita masuk 1444. Insya Allah hari lahir NU 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal (7) Februari 2023 mendatang," kata Gus Yahya melalui keterangan tertulis Senin, 6 Februari 2023.

Acara telah dimulai sejak pukul 00.00 WIB dengan acara pembacaan shalawat dan doa. Selain Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh lainnya. Menkopolhukam Mahfud Md, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan tokoh lainnya.

Beberapa diantaranya sempat menyampaikan pidato. Jokowi misalnya, sempat memuji konsistensi NU yang menjauhi politik identitas dan radikalisme. Di sisi lain, Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Pengarah mengatakan bahwa sejarah perjuangan Indonesia tidak lepas dari peran NU. Sedangkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa satu abad NU adalah satu abad gerakan.

Acara resepsi satu abad Nahdlatul Ulama tersebut juga akan diisi oleh sejumlah penyanyi yang akan menghibur para Nahdliyin yang hadir. Rhoma Irama, Maher Zain, dan Slank merupakan beberapa artis yang akan tampil membawakan beberapa lagu dalam acara tersebut. Selain itu, acara resepsi satu abad Nahdlatul Ulama juga akan disemarakkan oleh pawai dan bazar UMKM. Acara ini direncanakan akan berakhir pada pukul 23.59 WIB nanti.


Harapan untuk NU di Usianya yang Menginjak Satu Abad

Sejumlah pihak juga menyampaikan harapannya kepada NU di usianya yang menginjak satu abad. Jokowi berharap agar NU dapat menjadi teladan umat Islam Indonesia dan berperan aktif dalam pendidikan serta pemuda. Erick Thohir berpesan agar NU dapat menjaga nilai dan tradisi bangsa dari era globalisasi.

Harapan untuk NU juga datang dari Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berharap agar NU dapat semakin besar dan kuat menjaga bangsa. Sementara itu, Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU Yenny Wahid, menyatakan bahwa perkembangan NU yang sudah berusia satu abad harus tetap relevan dengan perkembangan zaman dan harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi keagamaan yang melayani masyarakat.


Sumber :

https://nasional.tempo.co/read/1688816/alasan-peringatan-satu-abad-nu-digelar-di-sidoarjo